Bacaan: Kej. 17:1,9-10,15-22; Matius 8:1-4
Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya: “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” (Mat.8:2-4)
Sahabat pelita hati,
PENYEMBUHAN orang yang sakit kusta ini menegaskan bahwa iman atau kepercayaan seseorang menjadi prasarat bagi datangnya karya Tuhan. Percaya dan berserah diri kepada Tuhan adalah tanda beriman. Dan karena iman itulah Tuhan melakukan karya mujizat-Nya. Penginjil Matius mencatat bahwa orang yang sakit kusta itu datang dan “sujud menyembah Dia” (ay.2). Ia mendatangi Yesus dalam sikap menyembah, dengan kepercayaan akan kuasa-Nya, dan dengan rendah hati, mengakui bahwa keputusan untuk menolong dirinya berada di tangan Yesus. Ia berkata, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku” (ay.2). Dalam belas kasihan-Nya, Yesus menjamahnya dan ia menjadi tahir seketika itu juga.
Sahabat terkasih,
Seperti si penderita kusta, kita tidak perlu segan mendatangi Yesus dengan kerinduan untuk memperoleh pertolongan-Nya. Ketika kita datang kepada-Nya dalam kerendahan hati dan sikap menyembah, kita dapat mempercayai bahwa Dia akan memberikan pilihan-pilihan yang terbaik untuk kita. Semoga sabda hari ini semakin memacu kita untuk lebih beriman agar karya kasih-Nya selalu melimpah. Tak perlu khawatir apalagi takut, Tuhan ada di pihak kita, Ia selalu ada bersama kita. Berkah Dalem.
Di sana gunung di sini gunung, di tengah-tengah ada pulau Jawa. Jangan bimbang dan jangan bingung. mujizat Tuhan sungguh nyata.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)