Bacaan Lukas 8:16-18
TIDAK ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.
Perumpamaan tentang pelita ini sekurang-kurangnya menegaskan dua hal:
- Setiap dari kita (pengikut Tuhan) wajib untuk menjadi terang bagi sesama. Hidup kita akan menjadi terang bagi kehidupan dan sesama jika hidup kita menampakkan cara, sikap dan tindakan Tuhan sendiri, yaitu hidup dalam kasih.
- Talenta, kemampuan, ketrampilan dan kebaikan kita harus ‘dinampakkan’ alias dibagikan kepada sesama. Anugerah atau kemampuan kita tidak untuk disumpan dan dinikmati sendiri tetapi harus kita bagikan dan kita sebarkan kepada sesama. Rendah hati berarti rela berbagi kebaikan kepada sesama dan pada saat yang sama kita sedang memancarkan sinar kebaikan itu kepada sesama. Maka janganlah simpan kebaikan itu untuk diri pribadi tetapi tebarkan kepada sesama kita.
Firman-Mu pelita bagi kakiku,
terang bagi jalanku.
Waktu kubimbang dan hilang jalanku,
tetaplah Kau di sisiku.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem- rm.is