Sahabat pelita hati,
PELITA harus bernyala dan ada di tempat yang seharusnya. Itulah kira-kira inti pokok pewartaan sabda kita. Setidaknya ada dua (2) pesan keutamaan yang pantas kita renungkan. Pertama, pelita harus diletakkan pada tempatnya yaitu di atas kaki dian, bukan di bawah tempat tidur. Kedua, jika demikian pelita dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu bercahaya dan menjadi terang bagi lingkungan di sekitarnya.
Sahabat terkasih,
Nasehat atau pesan keutamaan ini dapat kita maknai sebagai berikut. Sebagai pengikut Yesus kita harus berada pada tempat yang semestinya dengan tanggungjawabnya. Bagi yang hidup berkeluarga dan menjadi orang tua hendaknya menghayati panggilan hidupnya sabagai orang tua yang baik dan bertanggungjawab, menjadi pendidik iman pertama dan utama untuk anak-anaknya. Demikian juga bagi biarawan-biarawati hendaknya juga menghayati panggilan dan perutusannya sesuai dengan tanggungjawabnya. Jika demikian mereka pun akan menjadi terang bagi anak-anak di dalam keluarga dan membawa kebaikan di mana pun berkarya dan berada. Demikian juga jika kaum terpanggil menghayati perutusan dan pelayanannya secara bertanggungjawab, cahaya dan terangnya pun akan dirasakan oleh umat yang dilayaninya.
Sahabat terkasih,
Marilah kita fokus pada panggilan hidup kita masing-masing sambil dengan sepenuh hati mendarmabaktikan hidup kita agar berdayaguna bagi sesama. Semoga cahaya kebaikan itu selalu memancar melalui hidup dan kesaksian kita. Jangan pelit memancarkan dan berbagi kebaikan kepada sesama.
Pelita harus ada pada tempatnya, agar memberi terang sekitarnya. Kebaikan tak boleh disimpannya, harus mengalir kepada sesamanya.
Burung Merak burung Kasuari, burung Papua makin sedikit habitatnya. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, yang tidak mempunyai, akan dipanggil yang ada padanya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Ezr. 1:1-6
Lukas 8:16-18
Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.