Bacaan: Yesaya 52:7-10, Ibrani 3:1-6, Yohanes 1:1-18
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yoh. 1:1-9.14-18)
Sahabat pelita hati,
PELITA sabda yang menjadi bahan permenungan di hari raya Natal selalu diambil dari Yohanes 1:1-18 yang mewartakan jati diri “Sang Firman atau Sang Sabda”. Sang Firman itu adalah Allah yang turun ke dunia menjadi manusia. Sang Sabda itu menjadi menjadi daging dan tinggal di antara kita. Dialah yang oleh Yohanes Pembaptis diwartakan sebagai “Sang Terang” yang bercahaya dan menerangi dunia.
Sahabat terkasih,
Peristiwa Natal kelahiran Tuhan menegaskan bahwa Sang Terang telah datang dan sedang menerangi dunia. Apa tandanya? Yang sakit menjadi sembuh, yang lumpuh dapat berjalan, yang buta dapat melihat, yang tuli dapat mendengar bahkan yang mati hidup kembali. Karya Yesus membawa kegembiraan bagi banyak orang. Sebagai murid-murid Yesus, kita sewajibnya menampilkan hidup sebagai anak-anak terang alias hidup yang dijiwai oleh cinta kasih dan kegembiraan serta membawa kebaikan kepada sesama. Sebagaimana Sang Firman itu datang ke dunia membawa misi cinta kasih, demikian juga kita hendaknya hidup dalam cinta kasih. Mari kita maknai Natal dengan memperbaharui komitmen kita untuk lebih giat dalam menebar kasih kepada sesama. Semoga perayaan Natal tidak hanya berhenti pada perayaan liturgi dan doa-doa tetapi harus dimaknai dengan menyatakan kasih kepada sesama melalui karya kasih dan karya sosial kepada sesama. Marilah berjalan bersama menapaki jalan yang baru, cara hidup yang baru dan semangat yang baru pula. Jika demikian, kita berharap dan percaya Tuhan akan mencurahkan berkah-berkah yang baru. Berkah Dalem.
Sahabat terkasih,
Tema pendalaman Adven KAS yang telah kita dalami selama empat (4) Minggu ini adalah “Berjalan Bersama: Semakin Katolik, Semakin Apostolik “. Sedangkan teman Natal nasional tahunn2022 ini adalah “…maka mereka pun pulang melalui jalan lain ” (Mat.2:11). Untuk itulah melalui pelita sabda hari ini saya mengajak Anda semua untuk mengahayati tema ini: “Berjalan Bersama Merayakan Kelahiran Tuhan melalui Jalan Baru”. Buah dari Natal harus mewujud dalam jalan, cara dan semangat yang.baru itu. Selamat Natal 2022, berkah Dalem.
Walau lama tidak bersua, hati selalu mencinta. Sang Sabda telah menjadi manusia. kita sambut dengan sukacita.
Ini kisah para lansia, tak pernah habis bertutur cerita. Firman itu menjadi manusia, dan tinggal di antara kita.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)