Sahabat pelita hati,
DI hari raya Natal ini, ijinkan saya mengucapkan Selamat merayakan pesta Natal Kelahiran Tuhan tahun 2023. Semoga perayaan kelahiran-Nya sungguh membawa damai-sejahtera bagi dunia. Pelita sabda yang kita renungkan hari ini diambil dari Yohanes 1:1-18. Yohanes mengawali Injilnya dengan permenungan mendalam tentang Sang Firman yang turun ke dunia menjadi manusia. Dia adalah Sang Terang yang bercahaya dan menerangi dunia. Sebagai murid-murid Yesus hendaknya kita menampilkan hidup sebagai anak-anak terang alias hidup yang dijiwai oleh cinta kasih dan kegembiraan. Kedatangan Yesus ke dunia membawa misi cinta kasih. Pewartaan dan karya mujizat-Nya menyatakan bahwa Allah itu maha kasih. Yang sakit menjadi sembuh, yang berdosa kemudian bertobat dan yang disingkirkan dan dikucilkan kembali dapat membangun kehidupannya dalam kebersamaan. Yang lumpuh dapat berjalan, yang buta dapat melihat, yang tuli dapat mendengar bahkan yang mati hidup kembali.
Sahabat terkasih,
Bukan berarti kita harus menjadi orang yang istimewa dengan segala prestasi dan karya besar. Sebagai anak-anak terang di zaman ini cukuplah jika kita bisa menjalani hidup, tugas, tanggungjawab dan panggilan kita masing-masing dengan tekun dan setia. Semoga perayaan Natal tahun 2023 ini membuahkan keteguhan dalam melanjutkan kehidupan kita. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Hormat dan bakti untuk para lansia, merawatnya dengan penuh cinta. Firman itu telah menjadi manusia. dan tinggal di antara kita.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan: (Natal Pagi)
Yes 52:7-10
Ibrani 1:1-6
Yohanes 1:1-18
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yoh. 1:1-18)