Bacaan: Kis. 4:32-37, Yohanes 3:7-15
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Sahabat.pelita hati,
PELITA sabda hari ini merupakan akhir dari perjumpaan antara Yesus dan Nikodemus, seorang Farisi yang datang di waktu malam. Dialog antara Yesus dan Nikodemus ini mengingatkan kita pada peristiwa yang dialami oleh umat Israel di jalan yang menuju ke Teluk Akaba. Di tengah perjalanan itu mereka melawan Allah dan Musa. Mereka mengeluh dan menyalahkan Musa dan Yahwe karena lapar dan tak ada makanan. Karenanya Tuhan mendatangkan ular-ular tedung yang berbisa dan banyak orang Israel mati dipagut ular-ular itu. Kemudian mereka menemui Musa, mengakui kesalahannya telah melawan Allah dan mohon agar dijauhkan dari ular-ular ini. Setelah Musa mendoakan bangsa Israel, Tuhan memerintahkan Musa membuat seekor ular dari tembaga dan menaruhnya di atas sebuah tiang. Barangsiapa yang dipagut ular dan memandang tiang tembaga itu akan sembuh dan selamat.
Sahabat terkasih,
Yesus juga ditinggikan di atas kayu salib, agar manusia memperoleh keselamatan. Itulah cara Tuhan menyelamatkan kita melalui salib suci-Nya. Karenanya di setiap panti imam atau altar Gereja selalu dipasang salib besar. Setiap kali berdoa di Gereja kita tengadahkan mata dan hati kita memandang salib Kristus. Dialah sumber keselamatan kita, Dialah Sang Penebus dan Penyelamat kita. Berkah Dalem.
Indonesia sungguh mengagumkan, banyak produk kearifan lokal. Anak Manusia harus ditinggikan, agar yang percaya beroleh hidup yang kekal.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)