Bacaan: Raja-raja 19:16b.19-21, Galatia 5:1.13-18, Lukas 9:51-62
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” (Luk.9:57-62)
Sahabat pelita hati,
PESAN pokok dari pelita sabda hari ini adalah para murid dan pengikut Yesus mesti memiliki kehendak untuk mengarahkan hati dan mempersembahkan hidup seutuhnya kepada Tuhan. Itulah totalitas murid-murid Yesus. Bukan berarti kita mengabaikan keluarga dan kebutuhan hidup kita tetapi semua itu harus ditempatkan dalam rangka persembahan diri kita kepada Tuhan. Memang, Tuhan sering menggunakan kata-kata yang tajam dan lugas. Tentu saja kita harus mengerti makna terdalam di balik sabda-Nya. Jika Tuhan berkata, “Anak Manusia tak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala,” ini berarti para pengikut Yesus harus siap mengabaikan kemapanan dan keuntungan diri. Jangan menempatkan keuntungan materi sebagai tujuan jika kita berkiprah dalam pelayanan Tuhan. Tuhan juga tak mengijinkan orang berpamitan kepada keluarga. Artinya kesediaan untuk mengikut Yesus tak boleh ditunda. Seperti Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus (murid-murid pertama) yang dipanggil Yesus segera mengikuti-Nya tanpa menunda-nunda. Akhirnya, pengikut Yesus tak boleh menoleh ke belakang. Arah dan pandangan kita harus ke depan, bukan kepada masa lalu tetapi kepada Tuhan yang ada di depan kita.
Sahabat terkasih,
Apakah kita telah sepenuh hati mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan? Atau kita masih senang berhitung dengan kepentingan pribadi? Semoga kita mampu memperlihatkan komitmen dan totalitas sebagai murid-murid Yesus di zaman ini. Tetap semangat.
Hati-hati jika menyeberang, lihat kiri dan ke kanan. Jangan menoleh ke belakang, jika ingin mengikut Tuhan.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)