Pelita Hati: 26.06.2023 – Tentang Menilai dan  Menghakimi Sesama

0
506 views

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini masih melanjutkan tentang nasehat-nasehat moral dalam kotbah di bukit. Tuhan menuntut para murid agar berani melihat diri sebelum melihat orang lain. Berani menilai diri sebelum menilai orang lain dan mengarahkan pandangan ke diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengarahkan pandangan kepada sesamanya. Jangan sampai kita menilai kekurangan orang lain sementara kita sendiri memiliki setumpuk kekurangan yang sama.  

Sahabat terkasih,

Harus diakui, kita cenderung mudah mencari kesalahan atau kekurangan orang lain bahkan  keburukan dan kejelekannya. Inilah yang oleh pelita sabda kita hari ini  disebut ‘menghakimi’ orang lain. Sebuah sikap yang senang menilai bahkan memandang rendah sesamanya. Kita harus berani melawan kecenderungan itu dengan membangun sikap rendah hati. Kerendahan hati dimulai dengan sikap sadar diri terhadap keterbatasan dan kekurangannya dan tidak menempatkan diri lebih tinggi dari sesamanya. Karenanya relfeksi dan evaluasi diri menjadi penting. Kita melatih diri agar dapat secara bijak melihat diri sesama kita. Jika demikian niscaya hidup kita akan membawa kebaikan bagi sesama. “Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” Tetap semangat dan Berkah Dalem.

Cinta lama kembali bersemi,
berpandang mata saling mengagumi.
Janganlah kamu menghakimi,
supaya kamu jangan dihakimi.
Jika melihat senyum dan tawamu,
kuteringat senyum dan tawa ibumu.
Keluarkanlah dahulu balok dari matamu,
agar dapat mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Kej. 12:1-9

Matius 7:1-5

Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here