Bacaan: Bil. 11:25-29, Yak. 5:1-6, Markus 9:38-43.45.47-48
Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi kata Yesus: “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya.” (Mrk.9:38-41)
Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini mengisahkan ada sekelompok orang, di luar murid-murid Yesus, yang melakukan tindakan pengusiran setan. Murid-murid yang diwakili oleh Yohanes pun menyatakan keheranannya dan berusaha mencegah orang itu. Namun Yesus melarang Yohanes, “Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.” Larangan Yesus ini secara tidak langsung mau menegaskan bahwa tindakan mengusir setan bukanlah menjadi hak monopoli para murid. Siapa pun bisa melakukan kebaikan.
Sahabat terkasih,
sejak dahulu kala Yesus telah mengajarkan kepada para murid agar tidak bersikap ekslusif, tertutup atau membentengi diri dari lainnya. Harus terbuka dalam berelasi dengan pihak mana pun bahkan menghargai talenta dan kemampuannya. Yesus hadir dan melayani banyak orang. Bahkan Yesus pun menghargai pihak-pihak lain yang dengan kehendak baiknya melakukan kebaikan. Semoga kita kita menjadi pelopor bagi tumbuh kembangnya hidup dalam persaudaraan dan kebersamaan. Siapa pun itu, yang dengan segala niat baik tak akan kehilangan upah karena Tuhan selalu menghargai setiap kebaikan dan kehendak baik.
Jika sudah dimabuk cinta, jalan terjal dianggap rata. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)