Pelita Hati: 26.09.2022 – Rendah Hati dan Menghargai Sesama

1
669 views

Bacaan: Ayub 1:6-22, Lukas 9:46-50

Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya, dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.” Yohanes berkata: “Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Yesus berkata kepadanya: “Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.”

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini menyampaikan dua (2) pesan keutamaan, yakni perlunya hidup rendah hati dan sikap menghargai sesama. Menjadi murid Kristus berarti siap untuk hidup rendah hati. Yesus berkata, “Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.” Dari sabda ini kita belajar bahwa mengikuti Yesus Kristus itu tidak untuk mencari nama besar dan terkenal, sebaliknya harus siap untuk belajar hidup rendah hati dan siap melayani. Selanjutnya, kita diajak untuk menghargai sesama, terbuka pada sesama, termasuk kelebihan dan kekurangannya. Yesus bersabda, “barang siapa tidak melawan kamu, ia ada di pihakmu.” Tuhan tidak mengajarkan hidup untuk diri sendiri tetapi hidup yang terbuka bagi sesama.

Sahabat terkasih,

Yesus mengangkat seorang anak kecil untuk menjelaskan pewartaan-Nya tentang kerendahan hati. Dalam diri anak kecil inilah kelemahan, kepolosan dan ketidakberdayaan menyatu. Tak ada ambisi untuk  mencari pujian dan kehormatan sebaliknya hidup dalam ketulusan dan kepolosan. Semoga kita  mampu menjalani amanat kasih-Nya, menjadi pribadi yang siap mengabdi dan melayani dengan penuh kerendahan hati. “Serviens ad humilitate” (melayani dengan segala kerendahan hati), itulah motto pentahbisan Uskup bapa Ignatius Kardinal Suharyo. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Di sana Matoa di sini Duku,
di tengah-tengahnya ada Mengkudu.
Yang menyambut anak dalam nama-Ku,
ia sebenarnya menyambut Aku.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here