Sahabat pelita hati,
HARI ini kita merenungkan kisah tentang “penghakiman terakhir” yang menegaskan bahwa manusia akan ‘dihakimi’ seturut sikap hidupnya. Dengan kata lain manusia akan dinilai dari apa yang dilakukannya. Pelita sabda ini juga menegaskan bahwa Allah kita bukanlah Allah yang jauh dan tak kelihatan. Allah kita senyatanya adalah Allah yang dekat. Ia ada di sekitar kita, juga di dalam diri sesama kita, bahkan yang paling hina sekalipun. Pelayanan dan perhatian kita kepada sesama, terutama yang lemah-menderita sejatinya adalah pelananan kepada Tuhan sendiri. Itulah sebabnya Bunda Theresa dari Calcuta pernah berkata, “di dalam diri anak terlantar dan menderita kutemukan wajah Yesus. Dan ketika aku melayani mereka sejatinya aku sedang melayani Kristus sendiri”.
Sahabat terkasih,
Semoga pelita sabda hari ini semakin memacu kita untuk melakukan kebaikan bagi sesama kita, terutama di masa tobat prapaskah ini. Sekecil apa pun perbuatan kebaikan kita, tetap akan berguna bagi sesama dan Tuhan tak kan pernah mengabaikannya. Selamat melanjutkan usaha tobat sambil menebarkan kebaikan kepada sesama. Berkah Dalem
Antara Anyer dan Jakarta, bertabur kisa cerita cinta. Melayani sesama yang menderita, tanda cinta-bakti kepada Tuhan kita.
Ini kisah Raden Ajeng Kartini, pejuang emansipasi di masa lalu. Pelayanan kepada salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Imamat 19:1-2.11-18
Matius 25:31-46
“Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” (Mat. 25:44-46)