Pelita Hati: 27.08.2018 – Deus Caritas Est

0
849 views

Bacaan Lukas 7:11-17

Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” (Luk. 7:12-14)

Sahabat pelita hati,

DEUS CARITAS EST, atau Allah adalah kasih adalah judul dari ensiklik pertamanya Paus Benediktus XVI (25 Desember 2005). Judul itu mengambil kutipan Surat pertama Yohanes (1 Yoh 4:16), Allah adalah kasih. Itu sebabnya Yesus yang adalah Putera Allah selalu membawa kasih dalam warta dan karya-Nya. Pelita sabda hari ini mengisahkan Yesus yang berkeliling dari kampung ke kampung berpapasan dengan orang yang mengusung keranda, seorang pemuda di Nain anak seorang janda. Tergerak oleh belas kasih-Nya Yesus menghentikan usungan jenazah itu, menyentuhnya dan membangunkannya. Pemuda itu pun hidup kembali dan kegembiraan meluap dari ibunya dan kegemparan pun meliputi seluruh kampung. Singkatnya, Yesus tak bisa membendung hati-Nya untuk berbuat kasih terutama bagi yang lemah dan menderita.

Sahabat terkasih,

Hari ini Gereja memperingati Santa Monika, perempuan istimewa dan tangguh dalam beriman. Ia adalah isteri dari Patrisius seorang kafir dan ibu dari Agustinus seorang berandalan dan menyusahkam keluarga. Namun berkat ketabahan dan kesetiaannya berdoa yang disertai cucuran air mata suaminya bertobat dan menjadi pengikut Kristus menjelang ajalnya dan kelak kemudian puteranya bertobat dan menjadi Uskup agung serta teolog ternama dalam sejarah Gereja. Konon selama 30 tahun ibu Monika dengan setia menantikan kasih Tuhan berkarya bagi suami dan anaknya.

Sahabat terkasih,

Semoga semangat hidup santa Monika ini menginspirasi kita untuk tetap tabah dan setia dalam perjuangan dan pergumulan. Percayalah Diaakan melimpahkan kasih-Nya kepada kita.

Melesat lari si Cendrawasih,
bersembunyi di rerimbunan dahan.
Allah adalah kasih,
kasih-Nya tak berkesudahan.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here