Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Hari ini kita merenungkan kutipan bacaan dari kitab Pengkotbah yang tersaji dalam bacaan pertama liturgi hari ini.
Jika membaca utuh kitab Pengkotbah 3:1-11, terasa amat indah. Apalagi di ayat penutupnya (ay.11), “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.” Penggalan ayat ini pun menjadi judul dari sebuah lagu yang juga indah melodi dan lagunya.
Inti pewartaannya, perlunya membangun sikap sabar dan setia dalam hidup. Percaya bahwa segala sesuatu ada masanya dan akan indah pada waktunya.
Sahabat terkasih,
Perjalanan dan peziarahan hidup kita memang tidak serba enak, lancar dan mudah. Kita tak terlepas dari beragam tantangan kehidupan. Karenanya, kita harus mengikuti arus air kehidupan itu sebagai dinamika yang sudah semestinya.
Demikian juga, sebagai murid-murid Yesus kita tak lepas dari tantangan dan kesulitan. Yang dibutuhkan adalah tekun, setia teguh dan tegar menghadapi setiap peristiwa hidup. Yang dibutuhkan adalah kesabaran hati dan ketenangan jiwa. Terpenting, dengan rendah hati kita siap untuk dibentuk oleh Tuhan melalui aneka pengalaman hidup. Entah yang menyenangkan atau sebaliknya yang menimbulkan susah derita.
Penggalan kutipan dari Lukas 9:22 semoga juga dapat meneguhkan hati kita. Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Tuhan menerima dengan lapang dada semua peristiwa sejarah keselamatan yang harus Ia lalui.
Sahabat terkasih,
Jika hari-hari ini sedang mengalami beragam pergumulan hidup atau masa-masa sulit, mari kita mendekat kepada-Nya. Jadikan nasehat keutamaan kitab Pengkotbah ini sebagai pegangan. “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir” (ay. 11).
Selamat menjalani hidup dengan optimis dan percaya. Jika kita setia hingga pada akhirnya, Tuhan akan melimpahkan ramat-Nya. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Indonesia bangsa besar beragam suku dan budayanya,
dengan semboyan 'Bhineka Tunggal Ika'.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,
bahkan memberikan kekekalan dalam hati mereka.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Pengkotbah 3:1-11
Lukas 9:18-22
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pkh 3:1-2.4.11)