Bacaan: Efesus 6:10-20, Lukas 13:31-35
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!”
Sahabat pelita hati,
HARI ini Tuhan menyebut nama “Yerusalem” secara khusus. Tuhan bersabda: “Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu!.” (ay.33-34a). Konon, kata Yerusalem dapat dimaknai dalam dua (2) pengertian, yakni Yeru-zalim dan Yeru-shaloom. Yeru-zalim, karena di tempat itu terjadi kezaliman atas Tuhan Yesus. Ia dihukum dan disiksa dengan keji hingga wafat di bukit Golgota. Sementara di Yerusalem terjadi shaloom berkat kesetiaan Yesus yang berbuah pada kebangkitan dan kemuliaan.
Sahahabat terkasih,
Kali ini, sepertinya orang Farisi berbaik hati dengan mengingatkan Yesus atas adanya ancaman dari Raja Herodes dan meminta Yesus agar segera meninggalkan Yerusalem demi keselamatan diri Tuhan. Benarkah demikian? Sejatinya tidak sama sekali. Bukan karena ancaman Herodes bukan juga karena ingin menyelamatkan Yesus orang-orang Farisi meminta-Nya pergi dari Yerusalem melainkan karena mereka tidak mau popularitas Tuhan semakin besar dan meluas. Mereka iri hati dan benci karena segala perbuatan baik Tuhan kepada banyak orang menambah popularitas-Nya. Jadi orang-orang Farisi mengambil kesempatan dan berniat mengusir Tuhan keluar dari Yerusalem.
Sahabat terkasih,
Jawaban Yesus kepada orang-orang Farisi amat tegas, Ia tidak takut dan tak gentar terhadap acaman dari mana pun. Ia tetap menjalankan tugas pewartaan dan pelayanan kepada banyak orang. Jika harus mengalami tantangan dan penderitaan, Ia sudah memperhitungkan dan menyatakan siap, bahkan derita salib yang harus dihadapi. Tuhan juga menegaskan bahwa bukan Herodeslah yang akan membunuh tetapi pembunuh yang sebenarnya adalah mereka alias orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan sekutunya. Jadi, sangatlah jelas apa yang akan terjadi dengan diri Yesus. Seperti para nabi yang dibunuh di luar Yerusalem, begitu pulalah Yesus akan dibunuh di bukit Golgota, di luar tembok Yerusalem. Namun Tuhan tidak mundur selangkah pun. Ia memberi teladan agar kita juga tak gentar pada tantangan jika yang kita lakukan demi kebaikan sesama dan memuliakan nama-Nya. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Jalan-jalan ke pantai glagah, pemandangan lautnya cukup indah. Bagi yang tegar dan teguh melangkah, Tuhan selalu berlimpah berkah.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)