Pelita Hati: 28.03.2022 – Buah dari Percaya

0
570 views

Bacaan: Yes.65:17-21, Yohanes 4:43-54

Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya: “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. (Yoh. 4:46-53)

Sahabat pelita hati,

DARI pelita sabda hari ini kita belajar tentang buah dari keyakinan iman atau percaya. Seorang pegawai istana di Kapernaum yang anaknya sakit sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus bisa menyembuhkan anaknya. Tuhan sempat meragukan terhadap niat hati sang pegawai istana itu. Namun ternyata Tuhan akhirnya melihat bahwa orang itu memohon dengan tulus dan dengan ‘iman’. Akhirnya, anaknya pun mengalami kesembuhan walau pun Tuhan tidak harus bersusah-sudah datang ke rumah pegawai istana itu. Ia hanya berkata kepadanya: “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.  Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Inilah buah dari percaya, buah dari iman sang pengawai istana.

Sahabat terkasih,

Sesungguhnya aneh, mengapa pegawai istana ini datang sendiri mencari Tuhan dan tidak menunggui anaknya yang sakit dan hampir mati? Bukankah ia bisa menyuruh salah satu pegawainya? Rupanya perjumpaan pribadi dengan Tuhan adalah kunci jawabannya. Walau harus menempuh perjalanan yang jauh, tetap dijalani demi kesembuhan anak kekasihnya, sambil berharap dapat membawa Yesus ke rumahnya. Keyakinannyalah yang mendasarinya melakukan perjalanan ke Galilea untuk berjumpa Tuhan. Memang ia kecewa karena tak berhasil membawa Yesus ke rumahnya, tetapi ia percaya dengan apa yang Yesus katakan, “Pergilah, anakmu hidup”. Dan ternyata anaknya mengalami kesembuhan.

Sahabat terkasih,

semoga kita dapat meneladan sikap iman sang pegawai istana yang sungguh percaya.pada maha kuasa Tuhan. Karya mujizat-Nya sungguh nyata. Semoga di masa prapaskah ini keyakinan iman kita pun makin bertambah. Berkah Dalem.

Manis-manis buah pepaya,
pepaya jingga di kebun jambu.
Ya Tuhan semoga kami semakin percaya,
akan maha daya kasih-Mu.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here