Bacaan: Kej. 18:16-33; Matius 8:18-22
Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Sahabat pelita hati,
MENARIK jika kita mengikuti karya pewartaan Tuhan, entah pengajaran dan karya-karya mujizat-Nya. Kali ini Tuhan Yesus menanggapi pernyataan ahli Taurat yang ingin mengikuti-Nya. Jawaban Tuhan sangat lugas dan tegas bahwa Anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalanya. Dan ketika ada yang mau berpamitan dahulu kepada orang tuanya, dengan tegas pula Tuhan berkata, “biarlah orang mati menguburkan orang mati.” Apa makna di balik sabda Tuhan itu Tuhan sedang menegaskan bahwa bahwa menjadi murid Yesus berarti harus mempertaruhkan totalitas dirinya. “Tak ada tempat untuk meletakkan kepala” berarti kita tak boleh berhenti dalam mengikuti Tuhan. Tantangan dan kesulitan sebesar apa pun tak boleh menghentikan langkah kita untuk berjalan bersama-Nya. Sekuat apapun badai yang menerpa hidup, kita tak boleh menyerah, harus yakin karena Tuhan ada beserta kita. Singkat kata, tak boleh berhenti dan menyerah.
Sahabat terkasih,
Mengapa Tuhan juga tak membolehkan orang berpamitan kepada keluarga? Mengikut Yesus berarti menjadikan Tuhan di atas segalanya. Lalu bagaimana dengan keluarga, orang tua, anak-anak dan saudara-saudara kita? Dengan caranya Tuhan akan mencukupi mereka. Singkatnya, jika kita sungguh dengan tulus hati mempersembahkan hidup kepada Tuhan, Dia tak akan mengabaikan apa yang kita butuhkan, entah bagaimana Tuhan mengerjakan. Sekali lagi, kita percaya, Tuhan takkan mengabaikan kebutuhan orang-orang yang taat dan setia mengabdikan hidup kepada-Nya. Salam sehat penuh berkat.
Dulu kau panggil dia sayang, sekarang kau tega mencampakkannya. Serigala mempunyai liang, Anak Manusia tak punya tempat meletakkan kepala-Nya
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)