Pelita Hati: 29.10.2024 – Laksana Biji Sesawi dan Ragi

0
1 views

Sahabat pelita hati, 

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

“Biji Sesawi dan Ragi”, keduanya menggambarkan tentang kesederhanaan namun amat berguna bagi kehidupan. 

Biji sesawi konon wujudnya sangat kecil. Namun ketika disiram dan dirawat akan bertunas dan berkembang menjadi besar. Bahkan cabang-cabangnya menjadi tempat bersarang burung-burung di udara. Demikian juga ragi. Ia bukan salah satu jenis kebutuhan rumah tangga yang berharga mahal. Penampilannnya tak menarik. Namun ketika dicampurkan dengan tepung dalam adonan akan menjadi khamir semuanya. Adonan tepung itu pun siap diolah menjadi makanan yang sangat lezat. Sederhana namun sungguh berdaya guna. 

Sahabat terkasih, 

Semoga kita mau belajar dan mencontoh karakterisasi benih biji sesawi dan ragi ini. Tak nampak kelihatan apalagi mempertontonkan diri namun menampilkan kesungguhan hati yang menebarkan kebaikan. Karenanya, harus siap menjadi ‘ragi cinta kasih dan kebaikan’ di tengah-tengah masyarakat. 

Sekali lagi, tak perlu kita unjuk gigi tetapi unjuk hati. Tak perlu tebar pesona tetapi berkarya dengan sederhana. Bawalah ragi cinta kasih ke mana pun hidup dan berkarya. Semoga kita mampu mewujudkannya dalam hidup hari-hari. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Inilah kisah burung Pelikan,
rela melukai diri agar anaknya terselamatkan.
Jadilah ragi cinta kasih dan kebaikan
dengan beragam tindakan keutamaan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Efesus 5:21-33

Lukas 13:18-21

Maka kata Yesus: “Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.” Dan Ia berkata lagi: “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.” 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here