Pelita Hati 30.09.2017: Jalan Terjal Mengikuti Tuhan

0
1,183 views
Jalan berliku (Pinterest)
Bacaan Lukas 9:43-45
KETIKA semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.”
Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
Murid-murid Yesus belum atau tidak mengerti serta tidak berani bertanya untuk mengerti terhadap  pemberitahuan Tuhan tentang penderitaan yang akan dialami. Para murid seperti enggan untuk jauh dari kebersamaan dan kenikmatan bersama Sang Guru, sehingga memilih untuk tidak tahu dan tidak mau tahu. Mereka terlena pada pujian dan takjubnya banyak orang terhadap kebesaran Allah (ay.43a) dan lupa bahwa Yesus harus menjalani perutusan melalui jalan perendahan diri.
Lalu bagaimana dengan kita? Seberapa sering kita menolak apa yang tidak ingin kita lihat? Apakah kita lebih senang mengambil jalan aman dan menyenangkan serta menghindar dari tantangan daripada menghadapi tantangan demi sebuah kebenaran dan kebaikan? Apakah selama ini kita sungguh-sungguh setia memperjuangkan iman atau justru mengabaikannya?
Sederet litani pertanyaan dapat kita tambahkan dalam permenungan kita. Singkatnya seberapa besar kesetiaan kita mengikuti jalan terjal Tuhan, jalan salib-Nya?
Jika berwisata ke Kaliurang,
jangan lupa jadah-tempenya.
Tetap setia dan terus berjuang,
mengikuti jalan salib-Nya.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem – rm.is

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here