Bacaan: 1Yoh. 2:12-17, Lukas 2:36-40
Lagi pula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Sahabat pelita hati,
HARI ini kita berjumpa dengan nabi perempuan bernama Hana. Hidupnya menjanda dan diabdikan bagi Tuhan dengan selalu berdoa di bait Allah, secara khusus ia mendoakan Yesus yang dipersembahkan di kenizah. “Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah” (ay.37). Hidup yang dijalani Hana ini menggambarkan pribadi yang selalu berpasrah dan mengandalkan Tuhan.
Sahabat terkasih,
Semoga kita dapat meneladan dan mewarisi cara hidup dan beriman Hana, selalu mengutamakan Tuhan di atas segalanya. Hidupnya diabdikan dan dipersembahkan kepada Tuhan, bukan untuk kepentingan diri tetapi berdoa bagi banyak orang. Mari kita persembahkan hidup kepada-Nya seturut tugas, tanggungjawab dan panggilan kita. Ketika kita melakukan tugas, tanggungjawab dan panggilan masing-masing dengan sepenuh hati, sejatinya kita sedang mewujudkan bakti persembahan itu kepada Tuhan. Tetap semangat melanjutkan hidup dan karya kasih di hari ini.
Gajah di sini Jerapah di sana, di tengah-tengahnya Itik dan Angsa Sepercik kisah Nabiah Hana, hidupnya untuk ibadah, doa dan puasa.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)