Bacaan: Kel. 32:7-14, Yohanes 5:31-47
Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. (Yoh 5:31-36)
Sahabat pelita hati,
KITA masih melanjutkan permenungan tentang Yesus yang memberi kesaksian tentang ‘Siapakah diri-Nya?” Ia menyatakan bahwa kesaksian-Nya sungguh benar. Bagi Yesus, kesaksian tentang kebenaran diri-Nya itu bukan berasal dari diri-Nya sendiri, tetapi dari kesaksian orang lain, yaitu Yohanes Pembaptis. Dialah yang telah memberikan kesaksian tentang kebenaran itu (ay 33), meski Yesus tidak menghendakinya. Namun kesaksian Yesus jelas lebih penting daripada Yohanes Pembaptis, bahwa “segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku” (ay 36). Sayangnya, orang-orang Farisi tidak pernah mau menerima kesaksian Yesus dan tak pernah mau menerima diri-Nya sebagai Mesias. Karenanya Tuhan mengecam mereka, “Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia” (ay 42-43)._
Sahabat terkasih,
Pelita sabda hari ini mengajak kita untuk selalu percaya kepada Yesus, Sang pewarta kabar gembira dan yang bersaksi tentang kebenaran. Kita harus percaya karena Dia bukan hanya memberikan kesaksian tentang kebenaran, tetapi Dialah Sang kebenaran sejati itu sendiri. Tidak ada kata lain kecuali kita harus semakin mendekat dan berserah kepada-Nya. Selamat melanjutlan usaha tobat di masa prapaskah ini, semoga semakin berlimpah berkat.
Ke pasar buah membeli duku, harganya murah masih seperti dulu. Tuhanlah gembala-Ku, aku terjamin selalu
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)