Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini mengisahkan betapa Tuhan mengalami penolakan dari orang-orang Yahudi yang membenci dan memusuhinya. Mereka membawa batu dan akan melempari-Nya. Kebencian orang-orang Yahudi sungguh nyata. Hal ini menegaskan apa yang telah dialami selama ini. Ada beragam penolakan terhadap Yesus yang datang dari pelbagai pihak terutama dari kelompok Farisi dan sekutunya bahkan Ia juga pernah ditolak oleh orang-orang sekampungnya di Nazareth. Ada beragam cara penolakan terhadap Yesus mulai dari memfitnah dan mencari-cari kesalahan-Nya hingga mengusir bahkan dengan tindakan fisik melempari batu seperti dalam pelita sabda hari ini. Namun Tuhan begitu tabah dan sabar menghadapi orang-orang yang menolaknya. Sementara itu, ada banyak orang Yahudi yang menerima pewartaan Yesus dan percaya kepada-Nya, seperti orang-orang di seberang sungai Yordan tempat dahulu Yohanes membaptis.
Sahabat terkasih,
tentu kita pun pernah menghadapi pengalaman yang sama. Kehadiran atau niat baik kita sering mendatangkan reaksi yang beragam. Mungkin kita lalu marah atau putus asa. Kini kita harus belajar dari cara Tuhan dalam menghadapi itu semua. Segala tantangan harus dihadapi dengan sabar tanpa mengedepankan emosi dan tak menghentikan niat hati untuk terus mewartakan kebaikan. Tetap semangat.
Mekar indah si bunga Mawar, di taman hati yang penuh kenangan. Belajarlah untuk tegar dan sabar, menghadapi segala cobaan dan tantangan.
Jika salah mintalah ampun, tetaplah teguh, tegar dan sabar. Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yeremia 20:10-13
Yohanes 10:31-42
Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” Kata Yesus kepada mereka: “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan —, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.”
Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya. (Yoh 10:31-42)