Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani dan selamat paskah.
Setiap hari minggu paskah (paskah pagi), kita selalu merenungkan injil Yohanes 20:1-9 yang mengisahkan Maria Magdalena yang datang makam Yesus pagi-pagi benar. Tentu suasana masih gelap. Anehnya, ia berani datang sendirian, walau di kompleks atau area kubur Tuhan. Itulah buah dari cinta-Nya yang tak terbendung kepada Sang Guru, yakni Yesus Kristus. Karena cintanya kepada Tuhan sedemikian besar sehingga tak ada rasa takut pergi sendirian ke kubur Tuhan. Nyatalah bahwa kekuatan cinta bisa mengalahkan segalanya baik rasa takut maupun beragam kesulitan hidup. Itulah sosok Maria Magdalena yang menjadi salah tokoh kunci dalam pelita sabda hari ini. Setelah Maria mendapati makam Tuhan kosong segera ia berlari memberi kabar kepada Simon Petrus dan Murid lain yang dikasihi Tuhan. Maria Magdalena merasa perlu untuk berbagi pengalaman kepada sesama dengan dua tujuan, pertama, pengalamannya tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga dibagikan kepada sesama. Kedua, tentunya ia pun butuh peneguhan dari sesama, seperti Simon Petrus dan murid yang dikasihi Tuhan.
Sahabat terkasih,
semoga pengalaman iman Maria Magdalena, Petrus dan murid yang dikasihi Tuhan ini menjadikan kita semakin mencintai dan menaruh harapan iman kepada Tuhan yang bangkit. Semoga kebangkitan-Nya menjadikan kita semakin teguh dan tangguh. Selamat merayakan paskah kebangkitan Tuhan dan berkah Dalem.
Setelah paskah ada libur lebaran, pastilah padat di perjalanan. Inilah hari raya paskah Tuhan kebangkitan-Nya meneguhkan iman.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Kis.10:34a,37-43
Kol.3:1-4
Yohanes 20:1-9
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. (Yoh. 20:1-9)