Bacaan Matius 13:44-46
Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.
Sahabat pelita hati,
KERAJAAN Allah tidak dimengerti sebagai suatu wilayah tetapi sebuah situasi atau suasana di mana manusia mengalami Allah yang meraja. Gambaran Allah meraja secara apik-menarik yang tersurat dalam kitab Kejadian 1-2. Manusia pertama (Adam) dan Hawa yang mengalami hidup dalam damai di Taman Eden. Namun suasana damai itu tercoreng oleh nafsu manusia yang ingin menjadi raja seperti Allah berkat godaan dan bujukan setan. Akibatnya manusia terusir dari taman eden, taman damai dan indah. Dengan kata lain karena nafsu duniawi manusia lah hingga akhirnya mereka hidup di bawah kendali dan kekuasaan dosa.
Sahabat terkasih,
Tidak sedikit orang, yang karena pangkat, kedudukan atau janji-janji manis akhirnya mengorbankan Tuhan dan imannya. Ingatlah baptis kudus yang telah kita terima merupakan pintu masuk menuju harta terindah yakni keselamatan abadi yang dijanjikan Tuhan yang melebihi segala-galanya. Apakah kita dengan sungguh menjaga harta abadi itu? Atau kah kita juga sering tergoda untuk mengorbankannya demi tawaran dan kepentingan dunia semata? Semoga kita memiliki semangat untuk “siap untuk menjual apa pun demi memperoleh harta terpendam dan mutiara indah itu. Itulah harta surgawi yang tak ternilai harganya. Jangan gadaikan iman kita terhadap hal-hal dunia yang sifatnya sementara.
Sahabat terkasih,
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi etika-moral anak-anaknya. Orang tua juga menjadi penjaga utama iman yang telah tertanam dalam diri anak-anaknya. Itulah harta terpendam dan mutiara berharga yang harus dijaga. Sudahkah Anda mendampingi dan mendidiknya dengan penuh tanggung jawab? Jangan sampai kita nantinya menyesal karena keteledoran dan kurangnya tanggungjawab kita.
Harta paling berharga adalah keluarga,
Istana paling indah adalah keluarga
kita persembahkan seluruh jiwa raga,
kepada Bapa kita di surga.
dari Magelang, ‘The Park of Java’
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Renungannya sangat bagus tapi sayang tidak bisa di copy maupun di download. Bolehkan dikirim lewat email saya: pietkemenag@gmail.com.terima kasih
Memang kami “kunci” Pak, lantaran banyak web katolik mengambil begitu saja dan kemudian memakai karya orang lain untuk mencari donasi.