Pelita Hati:16.11.2024 – Buah dari Ketekunan

0
96 views

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Ada dua pesan utama yang tersaji dalam pelita sabda hari ini. Tentang ketekunan dan kemurahan hati. Ketekunan ditunjukkan oleh seorang janda yang  siang-malam berseru memohon pertolongan kepada seorang hakim yang lalim. Hakim yang dikenal lalim itu pun akhirnya bermurah hati dan mengabulkan permintaannya yang tiada henti.

Nah, Kebijaksanaan  dan kemurahan hati Tuhan jauh melebihi seorang hakim yang dikenal lalim itu. Dia  adalah Allah yang maha murah hati, jauh melebihi kebaikan siapa pun. Namun Tuhan perlu memastikan kesungguhan, keseriusan dan ketekunan kita dalam memohon dan menjalani kehidupan. Itu sebabnya mengapa kita perlu menjalani rutinitas doa. Ritme doa harian yang kita jalankan memastikan bahwa hidup manusia bergantung pada Sang Pencipta. 

Sahabat terkasih,

Semoga warta pelita sabda hari ini meneguhkan kita untuk semakin bertekun di dalam Tuhan. Kita percaya bahwa Dia tak mengulur-ulur kebaikan-Nya. Tuhan bukanlah Allah yang kikir tetapi maha pemberi dan maha pemurah. Marilah kita merundukkan hati kepada-Nya sambil memohon terus-menerus. Niscaya Ia akan melimpahkan rahmat-Nya. Tetap semangat dan Berkah Dalem.

Mekar indah bunga di taman,
taman hati yang jadi kenangan.
Yang tekun dan setia dalam beriman,
niscaya akan berkelimpahan.
Indah nian danau Kalimutu.
telaga warna putih, merah dan biru.
Tuhan kita takkan mengulur-ulur waktu,
Kasih-Nya mengalir selalu.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

3 Yohanes 3-8

Lukas 18:1-8

Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: “Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Luk 18:1-8)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here