Bacaan 1: Bil. 21:4-9
Injil: Yoh. 3:13-17
Beberapa waktu lalu pernah viral, seorang tokoh agama tertentu yang mengatakan bahwa di dalam salib orang Kristen itu ada “jin kafir”.
Bagi kami orang katolik, fenomena seperti itu adalah hal receh dan tidak perlu ditanggapi. Rasul Paulus saat mengajar kepada Gereja di Korintus juga sudah mengatakan:
“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah (1Kor 1:18).
…tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah (1Kor 1:23-24).
Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta “Pemuliaan Salib Suci.”
Suatu pesta yang dikaitkan dengan penemuan salib Yesus oleh Santa Helena (abad keempat). Pesta yang menjadi *ungkapan iman Gereja terhadap Salib Yesus sebagai jalan keselamatan.*
Membaca konteks “Ular Tembaga” pada zaman Musa harus dipahami bukan untuk mengganti konsep “Korban Penghapusan Dosa” dalam ibadah Yahudi. Kisah itu berbicara mengenai kesembuhan bagi mereka yang dipagut ular tedung, dengan cara melihat dalam kacamata iman.
Kisah itu merupakan tipologi atau nubuat (yang menghubungkan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) tentang kematian Kristus di kayu salib. Tentang hal ini, disampaikan sendiri oleh Tuhan Yesus saat mengajar Nikodemus:
“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Jika pada zaman Musa, mereka yang dipagut ular tedung sebagai hukuman atas pemberontakan mereka kepada Allah dan Musa lalu memandang (dalam iman dan bukan untuk disembah) patung ular tedung maka akan sembuh dan tetap hidup.
Demikian juga bagi mereka yang mengimani kematian Tuhan Yesus di kayu salib dan memandang dalam iman, maka ia dijanjikan oleh Tuhan Yesus akan mendapat kasih karunia hidup kekal.
Pesan hari ini
Bagi umat katolik, salib bukan hanya sekedar identitas kekristenan namun tanda kemenangan dan tanda keselamatan Allah bagi manusia.
Mereka yang mengimani Yesus Kristus yang wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia, maka tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
“Tuhan membuktikan kasih-Nya di kayu salib. Saat Kristus disalib, berdarah, lalu mati, Dia sedang berkata kepada dunia, ‘Aku mengasihimu’.”