MIRABILE Visu et Mirabile Memoriam (Indah dipandang dan indah dikenang) menjadi tema sentral dalam misa pemberkatan gedung baru SMA Negeri Oekolo, Desa Humusu-Oekolo, Kec. Insana Utara, Kab. TTU, Selasa (10/1/2017). Misa pemberkatan gedung baru ini terjadi persis pada saat liturgi Gereja Katolik kembali berada dalam pekan pertama masa biasa.
Dalam kata pengantarnya, pastor pemimpin perayaan mengajak umat yang hadir untuk memaknai momen istimewa tersebut. “Hari ini Gereja Katolik sejagat mengajak kita sekalian untuk kembali memasuki pekan pertama masa biasa. Dalam kesatuan iman dan rasa syukur atas rahmat kemuridan yang telah kita terima selepas Pesta Natal dan Tahun Baru, hari ini kita sekalian diundang untuk berbahagia bersama keluarga besar lembaga ini karena Tuhan sendirilah yang menyelesaikan pembangunan gedung sekolah ini bagi kita,” tandas sang pastor.
“Gedung sekolah yang akan diberkati ini, dibangun dengan suatu usaha yang keras dan berkesinambungan dari pelbagai pihak. Tidak sedikit aral melintang yang membatasi ruang gerak lembaga pendidikan ini untuk merampungkan proses pembangunan; mulai dari persoalan status kepemilikan tanah sampai kepada hal-hal internal lainnya. Namun berkat adanya kerjasama yang baik dari semua elemen dalam segala tingkatan kepentingan, gedung ini berhasil didirikan dan boleh diresmikan,“ tambahnya.
Hadir dalam misa pemberkatan gedung ini, perwakilan dari Dinas PPO Kab. TTU, Camat Insana Utara, anggota DPRD Kab.TTU Mikhael Sanak, MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA se-Kab. TTU, Kapolsek Insana Utara, Danramil Insana Utara, para Kepala Desa dan Anggota BPD (Oepuah Utara, Oepuah, Oepuah Selatan, Oesoko, Humusu-Oekolo, Tainsala), para kepala sekolah SD-SMA, para tokoh adat Oekolo dan para pendidik dan peserta didik, serta orangtua dari para peserta didik.
Tantangan
Elias Kefi selaku salah satu tokoh pendiri SMA Negeri Oekolo dalam sambutannya menyinggung tantangan yang dihadapi ketika hendak membangun gedung SMA ini.
“Kami sempat mengalami tantangan yang luar biasa. Gedung sekolah yang lama, kami buat dalam bentuk yang sederhana dengan beraratapkan daun gewang dan berdindingkan bebak. Namun, ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab membakar gedung darurat sebanyak dua kali. Selain itu, status tanah sekolah ini pun diklaim oleh pihak tertentu sebagai milik mereka. Maka kami pun harus sampai ke ruang pengadilan dan mengikuti sidang sebanyak 18 kali, sampai pada putusan dan akhirnya dinyatakan menang,” tutur Elias Kefi.
“Karena itu, kesuksesan ini adalah kesuksesanku, kesuksesanmu dan kesuksesan kita bersama,” tambahnya.
Selain penuturan tersebut, anggota DPRD Kab. TTU Mikhael Sanak, menyampaikan kesan dan pesannya terkait acara peresmian gedung baru ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan beberapa hal yang memungkinkan terjadinya pembangunan gedung baru sekolah ini.
“Anda sekalian patut bersyukur karena boleh mendapatkan bantuan pembangunan gedung ini. Bangunan ini merupakan bantuan langsung dari pusat. Kalau mau objektif, semestinya sekolah ini belum dibangun mengingat jarak dengan SMAN Pantura begitu dekat. Namun karena Pemerintah mau menghargai apa yang telah diusulkan dari masyarakat akar rumput dan juga semnagat kalian, maka gedung sekolah ini dibangun,” ungkap Mikhael.
“Saya berharap agar para pendidik bersama kepala sekolah bergandengan tangan membangun kerjasama dengan berbagai elemen terkait di daerah ini, termasuk yang ada di tiga sekolah penyokong. Kepada masyarakat di Desa Humusu-Oekolo, Tainsala dan Oesoko, diharapkan kita meningkatkan kualitas sekolah ini dengan mengirim anak-anak kita ke sekolah ini, agar sekolah ini bisa mengalami peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitas. Dengan begitu kita sudah bisa mengamini apa yang dikatakan oleh Romo dalam kotbah tadi bahwa SMA Negeri Oekolo memang selalu indah untuk dipandang dan selalu indah untuk dikenang,” tambahnya.