“TIDAK menjadi soal jika Uskup tidak punya rumah yang bagus, asalkan pastornya punya fasilitas yang baik, karena saya sadar bahwa para pastor itu adalah ujung tombak dalam tugas pelayanan kepada umat.”
Pernyataan ini disampaikan oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus ketika memberkati gedung UNIO baru yang berlokasi Jalan Gusti Hamzah Gg. Pancasila 5, N0. 01, Sungai Bangkong Pontianak.
Peristiwa pemberkatan gedung Unio baru itu terjadi pada 14 Mei 2019.
Uskup Agung Metropolit ini mengatakan bahwa sebagai orang yang dituakan di Keuskupan Agung Pontianak dia sungguh ingin menjadi bapak yang baik bagi para imamnya.
Oleh karena itu dan guna mendukung pelayanan pastoral yang baik, maka juga perlu ada fasilitas yang mendukung pula yaitu salah satunya adalah dibangunnya gedung UNIO ini.
Hadir di altar dalam misa pemberkatan gedung yang akan digunakan menjadi pusat pertemuan persaudaraan bagi para imam diosesan Keuskupan Agung Pontianak ini yakni;
- Vikjen KAP Pastor William Chang OFMCap.
- Sekjen KAP Pastor Pius Barces CP.
- Minister Provinsial Ordo Kapusin Pontianak Pastor Hemanus Mayong OFMCap.
- Pastor Paroki MRPD Pastor John Rustam Pr.
- Pastor Ketua UNIO KAP Pastor Alexius Alex Pr
Beserta puluhan imam diosesan dan imam religius lainnya.
Dalam homilinya, Mgr. Agus menekankan pentingnya semangat persaudaraan antarsesama imam.
Menurut Uskup yang suka menyebut dirinya “Anak Kampung” ini, setiap imam perlu memiliki spiritualitas persaudaraan imam. Ini merupakan kunci seorang imam dalam melaksanakan fungsi luhurnya sebagai pewarta kasih bagi dunia.
“Persaudaraan sangat penting, khususnya bagi imam praja. Karena siapa lagi saudara saya kalau bukan sesama pastor,” ungkap Uskup.
Rumah singgap para imam diosesan
Alasan dibangunnya gedung UNIO yang menelan biaya sekitar Rp 3,6M ini juga diharapkan agar siapa pun pastor yang akan datang ke rumah ini sungguh mengalami sukacita.
“Saya ingin rumah UNIO ini menjadi rumah yang enak bagi para pastor yang datang. Jangan sampai mereka merasa sebagai orang asing di rumahnya sendiri,” ungkapnya.
Selain itu, Uskup juga mengingatkan kepada siapa pun pastor yang tinggal di gedung ini bisa menjadi tuan rumah yang baik.
“Kita tidak hanya memberi orang makan-minum, namun lebih dari itu orang membutuhkan perhatian, penghargaan dan sapaan. Bagaimana kita menghargai orang di luar sana, jika kita tidak menghargai keluarga sendiri?” tegasnya.
Dirawat dan aturan main
Namun Uskup menegaskan bahwa meskipun gedung UNIO ini terbuka bagi siapa pun yang ingin berkunjung, bukan berarti umat boleh datang dan pergi sesuka hati. Sebab. gedung UNIO ini memiliki aturan dan kebijakan sendiri.
“Aturan main tetap ada dan harus jelas. Tidak semua orang awam bebas datang dan menginap di sini. Jika mereka datang hanya untuk happy-happy saja, untuk saya ya janganlah,” ungkapnya.
“Namun jika ada orang awam dari kampung yang ingin berobat dan betul-betul kepepet sudah mencari tempat menginap, tentu mereka ini akan kita prioritaskan,” tambah Uskup Agus.
Pastor Paroki Maria Ratu Pencinta Damai (MRPD) Pastor John Rustam Pr mengungkapkan alasan mengapa pemberkatan gedung megah dua tingkat ini dipilih tanggal 14 Mei 2019. Itu karena bertepatan dengan pertemuan persaudaraan UNIO para imam diosesan Keuskupan Agung Pontianak.
Karena cukup sulit untuk mengumpulkan para pastor ini yang dengan kesibukan masing-masing.
“Saya mohon maaf karena terkesan cukup mendesak Ibu Yuliana Sujadi selaku penanggungjawab pembangunan gedung UNIO ini supaya segera bisa merampungkannya sehingga bisa diresmikan pada bulan Mei yang mana bertepatan dengan pertemuan UNIO,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, imam diosesan KAP yang akrab disapa Pastor John ini mengucapkan terimakasih kepada Uskup Agus yang telah memberi dukungan sehingga Keuskupan Agung Pontianak kini telah mempunyai gedung UNIO.
Dukungan juga datang dari pemerintah Provinsi Kalbar, anggota DPRD Kalbar yang telah memberi sumbangan pembangunan.
16 kamar
Gedung yang terletak persis di belakang Gereja Paroki MRPD ini memiliki 16 kamar tidur.
Masing-masing kamar memiliki:
- Dua tempat tidur.
- Lengkap dengan fasilitas yakni AC, kamar mandi, dan kamar kecil.
- Juga ada kapel, dapur, aula pertemuan, dan ruang rekreasi.
Pastor John menjelaskan, gedung UNIO yang rampung dibangun selama 10 bulan ini juga menjadi pastoran dan kantor sekretariat paroki.
“Pemikiran saya mengapa gedung UNIO ini juga dijadikan pastoran dan kantor paroki, agar segala urusan menjadi lebih efektif d isamping itu juga pastoran ini juga sungguh menjadi rumah umat,” ungkapnya.
Ia berpendapat bahwa jika pastoran dipisahkan dengan kantor paroki, tentu umat akan tidak pernah menginjakkan kakinya di sini.