“DENGAN hikmat, kita membuka Tahun Yubileum Gereja Katolik Keuskupan Malang. Perayaan ini bagi kita adalah awal dari pengalaman rahmat dan kerahiman. Kita selalu bersedia menanggapi siapa saja yang menanyakan alasan akan pengharapan pada kita terutama pada situasi perang dan situasi kacau.
Semoga Kristus damai dan pengharapan kita menjadi pendamping kita dalam peziarahan di tahun penuh rahmat dan penghiburan. Semoga Roh Kudus yang hari ini memulai karya ini di dalam diri kita dan bersama kita menyelesaikan pula.”
Demikian disampaikan oleh Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm. Ketika memulai upacara Pembukaan Tahun Yubileum 2025 di halaman kantor Keuskupan Malang.
Pada saat itu juga dipanjatkan doa pembuka Tahun Yubileum 2025 serta diperdengarkan Sabda Tuhan dari Injil Johanes. Juga seruan “Saudara-saudari, marilah kita pergi dalam nama Kristus, Dialah jalan yang menuntun kepada Bapa, Dialah kebenaran yang memerdekakan kita, Dialah kehidupan yang telah mengalahkan kematian.”
Selanjutnya prosesi perarakan menuju pintu depan Gereja Katedral Malang oleh para misdinar, beberapa pastor anggota Kuria Keuskupan Malang dan para pastor Dekenat Malang Kota. Juga mengikuti di belakang mereka para Ketua Lingkungan dan Para Ketua Wilayah se Paroki Katedral Malang.
Buka pintu gereja
Di depan pintu gereja Katedral Bapak Uskup menyampaikan, “Terpujilah salib Kristus satu-satunya harapan kita, marilah kita memohon kepada Tuhan agar memberkati air” sambil mengangkat tinggi Salib Kristus dengan menengadah ke langit Kota Malang yang sedang turun hujan.
Sejenak kemudian memotong pita rangkaian bunga, mengambil anak kunci dan mengetuk pintu gereja, kemudian pintu gereja Katedral terbuka, Bapak Uskup memasuki Gereja Katedral, diikuti oleh semua yang mengikuti prosesi pembukaan Tahun Yubileum.
Prosesi masih berlanjut dengan memberkati air yang telah tersedia dalam ruang samping kiri depan gereja yang dahulu biasa sebagai tempat upacara pembaptisan. Untuk kemudian dari sana bapak Uskup memerciki umat yang hadir dalam gereja dengan air suci.
Demikian pula diperbuat oleh Romo Ignasius Adam Suncoko Pr dan Romo Ignasius Joko Purnomo O.Carm memerciki umat dengan air suci dalam lorong tempat duduk yang berbeda.
“Setiap 25 tahun Gereja Katolik menetapkan adanya Tahun Suci atau Tahun Yubileum. Meneladan kebiasaan orang Perjanjian Lama yang setiap 50 tahun merayakan Tahun Yobel Tahun Rahmat Tuhan, Tahun Pengampunan, Tahun Pembebasan dari hutang dan perbudakan.
Gereja Katolik merayakan setiap 25 tahun Tahun Rahmat Tuhan.”
Dalam misa Malam Natal 24 Desember 2024, Paus Fransiskus telah memulai Tahun Yubileum; dilambangkan dengan membuka pintu suci di Gereja Basilika Santo Petrus Roma. Tahun Yubelium akan berakhir tanggal 6 Januari 2026.
Tahun Suci dan Pintu Suci
Tahun Suci adalah tahun yang dikhususkan oleh Gereja untuk bertobat untuk mengadakan perjalanan rohani agar kita menerima pengampunan, pengampunan dosa dan indulgensi.
Tahun yang dikhususkan untuk umat beriman secara istimewa dan intensif melakukan pertobatan yang ditandai dengan adanya Pintu Suci. Dulu hanya ada di Roma, sekarang di setiap keuskupan boleh ada Pintu Suci; tidak hanya di Gereja Katedral saja, tetapi tempat lain yang ditunjuk oleh uskup.
Pintu Suci adalah lambang Yesus sendiri. ‘Akulah Pintu’ Yesus jalan menuju bapa jalan menuju keselamatan, maka ketika seorang beriman memasuki Pintu Suci, ia menyatakan imannya kepada Yesus menyatakan keinginannya bertobat, menyatakan keinginan untuk memulai perjalanan hidup rohani yang intensif ditandai semangat pertobatan.
Juga pintu yang melambangkan hati Allah Bapa yang melalui Yesus membuka hatinya yang penuh kerahiman penuh pengampunan bagi orang berdosa, maka Tahun Suci juga disebut tahun Kerahiman Allah.
Gereja karena merasa mendapat kuasa dari Yesus sebagai pemegang kunci surga yakin bahwa Gereja bisa menjanjikan pengampunan dari hukuman dosa. Dalam Tahun Suci ada dua hal penting pengampunan dosa dan indulgensi.
Syarat untuk menerima indulgensi: pertobatan sejati, pengakuan dosa, mengikuti perayaan ekaristi dan menerima komuni serta mendoakan ujud-ujud Bapa Suci.
Bapa Suci masih meluaskan kesempatan bagi kita untuk menerima indulgensi dengan mengatakan ‘Orang dapat menerima indulgensi selama tahun suci melalui perbuatan-perbuatan saleh mereka dengan mengikuti: retret rekoleksi pendalaman iman Jalan Salib, Doa Rosario dan kegiatan rohani lain asal disertai pertobatan yang sejati.
Perbuatan cinta kasih lainnya: mengunjungi orang sakit di rumah sakit, mengunjungi orang di penjara, mengunjungi orangtua kesepian, mengunjungi yatim piatu dan segala jenis kegiatan cinta kasih akan mendatangkan indulgensi asal disertai semangat tobat.
Bagi mereka yang tidak bisa kemana-mana sedang berada di tempat tidur bisa mengikuti kegiatan rohani secara online, mengikutinya dengan sepenuh hati dan pertobatan bisa juga mendapatkan indulgensi.”
Demikian penggalan homili Bapak Uskup, yang disampaikan juga bertepatan dengan Pesta Keluarga Kudus Yesus Maria dan Yosep, Minggu,29 Desember 2024.
Beberapa tempat ziarah dengan Pintu Suci yang ditetapkan Keuskupan Malang adalah:
- Gereja Katedral Malang.
- Gereja Katolik Maria Gunung Karmel Sumenep.
- Gua Maria Curahjati di Banyuwangi.
- Gua Maria Purworejo – Donomulyo.
Foto: Komsos Keuskupan Malang