Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban Bom

1
965 views
Ilustrasi: Dokter (Ist)

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan menanggung biaya pengobatan dan perawatan korban bom Solo yang saat ini dirawat di rumah sakit.

“Biaya seluruhnya gratis, ditanggung pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan,” kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di kantor Kemkes di Jakarta, Senin.

Sebanyak 14 orang saat ini masih dirawat di rumah sakit Dr. Oen, Solo akibat cedera dan 14 orang lainnya telah diperbolehkan pulang karena lukanya telah dapat ditangani.

Menkes menyebut ada dua korban kritis akibat bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo, Jawa Tengah yang meledak pada hari Minggu (25/9) dan menewaskan satu orang yang diduga sebagai pelaku.

“(Korban) Yang berat ada dua, satu kena di otak, satu di organ dalam. Nanti akan saya lihat langsung kondisinya,” ujar Menkes yang berencana untuk menengok korban pada Senin malam.

Kedua korban luka berat itu, menurut Menkes, untuk sementara dinilai belum dibutuhkan untuk dirujuk ke RS di Jakarta karena telah dapat ditangani dengan operasi di RS setempat namun Kementerian Kesehatan menyatakan telah siap untuk kemungkinan perujukan tersebut.

“Saya sudah mengirimkan dirjen saya kesana, pak dirjen juga telah membentuk tim. Kita upayakan agar optimal disana, tapi kalau tidak bisa, langsung dikirim ke Jakarta,” tegas Menkes.

Bom bunuh diri meledak di Solo hari Minggu sekitar pukul 11.00 WIB ketika kebaktian di gereja tersebut baru saja usai dan para jemaat keluar dari gereja.

Pelaku, menurut pengakuan beberapa saksi, masuk ke gereja dan keluar bersamaan para jamaat gereja usai kebaktian ketika bom yang dibawanya meledak.

1 COMMENT

  1. Seharusnya pemerintah bisa melihat penyebabnya bukan hanya dari simptom yang muncul. Penyakit jiwa….bukan karena rumah sakit yang minim ataupun dokter dan uni yang kurang tapi pemicu dari penyakit jiwa itu sendiri. Belum lagi kualitas RS dan dokternya. Bagaimana tidak meningkat, lha wong hidup semakin susah tanpa support dan pendampingan yang memadai. Boro-boro pemerintah care dengan mereka yang susah…..terlalu sibuk dengan parpolnya…dan tidak bisa merasakan bagaimana harus berjuang untuk hidup…untuk tidak menjadi gila….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here