Bacaan 1: Yer. 23:1-6
Bacaan 2: Ef. 2:13-18
Injil: Mrk. 6:30-34
Mungkin ada yang bertanya-tanya apa hubungannya “pemimpin” dengan “gembala”? Jelas ada. Pemimpin belum tentu memiliki karakter seorang gembala yang baik. Namun “gembala”, jelas memiliki karakter pemimpin yang baik.
Banyak nilai dan pelajaran bisa diambil dari karakter seorang gembala, dalam hubungannya dengan kepemimpinan. Paling tidak ada empat karakter baik seperti:
- Amanah
- Tidak iri hati
- Sederhana
- Mengenali setiap gembalaannya.
Seorang gembala sudah pasti amanah pada tugas, tidak mungkin iri hati pada kenikmatan hewan gembalaannya, sederhana karena tidak mungkin berpenampilan mewah serta mengenal karakter setiap hewan yang digembalakan meski jumlahnya banyak.
Kita mengenal Raja Daud sebagai gambaran raja yang memiliki jiwa gembala yang sungguh perhatian pada rakyatnya dengan baik.
Dalam nubuatnya, Nabi Yeremia justru menegur para raja keturunan Daud yang berlaku jahat, karena telah menceraiberaikan kawanan domba gembalaanya. Sebagai akibatnya mereka akan mendapat hukuman dari Tuhan.
- Tuhan sendiri akan turun tangan mengumpulkan kawanan domba-Nya
- Tuhan akan mengirimkan gembala-gembala baru.
- Gembala itu akan muncul sebagai “Tunas Adil” untuk memulihkan Yehuda
Nubuat Yeremia ini tergenapi dari keturunan Daud, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Sebagai “Gembala yang Baik”, Tuhan Yesus sungguh perhatian kepada orang banyak yang mengikuti-Nya. Mereka bagaikan domba tanpa gembala:
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.
Tuhan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Padahal saat itu Ia dan para murid-Nya sebetulnya bermaksud mengambil “me time” sejenak, namun amanat sebagai “Gembala” tak bisa ditinggalkan-Nya. Sebagai “Gembala”, Ia rela berkorban bagi semua orang, menebus dosa mereka.
Tuhan Yesus lewat kematian-Nya telah mempersatukan orang Yahudi dengan non Yahudi yang dulu terpisah karena hidup secara kafir. Ia membebaskan belenggu Taurat bagi non Yahudi agar mereka bisa turut serta dalam persekutuan iman dengan orang Yahudi dan bersama-sama menjadi satu keluarga Allah.
Kristus telah menjadi pendamai bagi orang non Yahudi dan Yahudi, sebab Dia-lah “Gembala” bagi kita semua.
Pesan hari ini
Pemimpin yang baik harus memiliki karakter seorang “gembala”, yang amanah dan memahami serta mengenali satu-persatu dombanya.
Tuhan Yesus adalah Gembalaku yang sungguh perhatian.
“Pemimpin terbesar belum tentu orang yang melakukan hal-hal terbesar. Dialah yang membuat orang melakukan hal-hal terbesar.”