Bacaan 1: Sir 44:1. 9-12
Injil: Mrk 11:11-26
Tahun 2023 di Indonesia menjadi tahun politik yang hangat karena bangsa ini sedang mempersiapkan “Pemilihan Presiden” di tahun 2024.
Tentu saja kita semua sangat menantikan pemimpin dengan integritas yang sangat tinggi dan punya komitmen kuat untuk membawa bangsa ini maju dan sejahtera rakyatnya. Bangsa Indonesia sangat memerlukan sosok pemimpin yang memiliki integritas tinggi dan bukan pemimpin yang ‘jago kata-kata’.
Integritas sering dihubungkan dengan sikap atau perilaku yang mencerminkan kepribadian seseorang. Sesuatu yang berhubungan dengan mutu diri atau keadaan menunjukkan kesatuan utuh yang memancarkan kewibawaan atau kejujuran seseorang.
Bertindak konsisten antara kata dan tingkah laku berdasarkan norma yang berlaku.
Penulis Sirakh hari ini memberikan nasihat bagaimana seorang beriman harus konsisten antara kata dan perilakunya serta hidup secara bijaksana. Sebab kebijaksanaan akan mendatangkan keselamatan serta kebahagiaan manusia.
Orang bijak pasti memiliki integritas tinggi, satu dalam kata dan perilaku bukan hanya ‘jago berkata-kata’ saja.
“Mereka sekalian sangat terhormat pada orang sezamannya, dan pada zamannya dibanggakan.
Beberapa di antaranya meninggalkan nama yang harum, dan masih terus dibicarakan dengan hormat.”
Demikian penulis Sirkah menyebut ganjaran bagi orang-orang yang memiliki integritas tinggi.
Orang bijaksana secara otomatis pasti memiliki kasih pengampunan, seperti yang diajarkan sendiri oleh Tuhan Yesus.
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”
Bahwa sebelum memanjatkan suatu permohonan dalam doa maka wajib hukumnya tidak memiliki ‘ganjalan hati’ kepada orang lain. Intinya adalah masalah pengampunan.
Dalam bacaan ini, Tuhan Yesus juga menegur Pohon Ara dan para pedagang di halaman Bait Allah. Pohon Ara yang ditegur dan orang-orang itu seolah hidup tanpa integritas dan menjadi tidak berguna bagi manusia lainnya dan Allah.
Bait Allah yang semestinya dijaga kesuciannya malah diinjak-injak dengan perilaku jahat dalam perdagangan.
Pesan hari ini
Sebagai pemimpin dan orang beriman sangat penting untuk hidup dengan integritas tinggi, konsisten antara kata-kata dan perilakunya.
“Integritas saja tidak akan menjadikanmu seorang pemimpin, namun tanpa integritas, kamu tidak akan pernah menjadi pemimpin.”