NAMA pemimpin Sekte Gereja Shincheonji di Korea Selatan itu bernama Lee Man-hee (88). Pada hari ini, ia muncul di publik. Minta maaf kepada seluruh rakyat Korea Selatan.
Pasalnya, jemaatnya di Daegu dianggap sebagai sumber pertama sebaran virus mematikan coronavirus alias Covid-19 it berasal dan kemudian menyebar ke sejumlah kota di Korsel.
Sebaran coronavirus itu terjadi, setelah beberapa jemaat Sekte itu melakukan misi pewartaan di Wuhan, Tiongkok, pusat awal darimana Covid-19 itu untuk pertama kalinya berasal.
Duduk berlutut dengan tangan terkatup dan menunduk, Lee Man-hee secara publik menyatakan minta maaf.
“Ini bukan perbuatan sengaja, namun jumlah korban sudah terlalu banyak. Kami sudah berusaha untuk menanganinya namun tidak berhasil,” kata Lee yang kini berumur 88 tahun.
Itu layak dia lakukan. Dari 60% jemaatnya di seluruh daratan Korea, tidak kurang ada sejumlah 4.000-an orang anggota Sekte ini dinyataan positif terpapar Covid-19.
Hingga hari Senin tanggal 2 Maret 2020 ini, jumlah kasus coronavirus di Korea sudah mencapai angka 4.212 kasus. 26 orang dinyatakan meninggal dunia setelah positif terkena infeksi virus Covid-19.
Kejaksaan Korsel tengah mempertimbangkan kasus kelalian ini sebagai pelanggaran hukum.
Otoritas Ibukota Seoul mengadvokasi penduduknya yang berjumlah 10 juta orang untuk bekerja di rumah saja dan menghindari kerumunan orang.
Pemimpin Sekte ini selalu mengklaim dirinya sebagai “Yesus Kedua” yang diutus datang untuk menyelamatkan umat manusia dengan kesanggupan akan membawa setidaknya 144 ribu umatnya masuk surga.
Oleh pemerintah Korsel dan kelompok Gereja resmi, Sekte ini dianggap kelompok sesat.
PS: Sumber BBC International.
