Bacaan 1: Tit 1:1-9
Injil: Luk 17:1-6
Dalam sebuah organisasi atau komunitas biasanya ada struktur organisasi untuk mengelola komunitas. Demikian juga dalam gereja katolik, ada pengurus-pengurus yang dibentuk untuk membantu karya pastoral para imam.
Gereja katolik berbeda dengan komunitas pada umumnya karena dibimbing oleh Roh Kudus.
Dalam kepengurusan gereja katolik, ada yang namanya Dewan Keuskupan, Dewan Paroki, Pengurus Wilayah dan Lingkungan. Kepengurusan tersebut memiliki tugas masing-masing sesuai dengan kewenangannya.
Kepengurusan jemaat semacam ini sudah ada sejak zaman gereja perdana.
Rasul Paulus mendapat pengutusan untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran sejati dari Allah. Namun tentunya ia tidak bisa bekerja sendirian mewartakan injil yang telah dipercayakan kepadanya.
Paulus selalu membentuk para pembantunya untuk memimpin jemaat di tiap daerah dimana ia berkarya.
Paulus meninggalkan Titus di Pulau Kreta, untuk membangun kepengurusan jemaat disana.
“Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu…”
Sebagai pemimpin umat, maka seorang penatua haruslah orang yang punya kredibilitas dan integritas tinggi dimulai dari keluarga sehingga menjadi teladan umat. Sehingga perlu diberikan syarat-syarat sebagai berikut:
- Cakap memimpin keluarga (istri dan anak-anaknya)
- Tidak angkuh, pemberang, pemarah (cakap kontrol diri)
- Bukan pemabuk
- Tidak serakah
- Suka akan yang baik, bijaksana, adil dan saleh
- Berpegang pada perkataan yang benar
Syarat-syarat ini sangat diperlukan agar ia mampu memimpin umat, menasihati dan melawan para penentangnya.
Seorang pemimpin umat tidak seharusnya malah menjadi penyesat umat. Tentang hal ini Tuhan Yesus mengecam keras jika ada pemimpin umat dengan model demikian.
“Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.”
Demikian sabda-Nya.
Pesan hari ini
Menjadi pemimpin umat yang kredibel dan berintegritas tinggi dimulai dari keluarga sendiri. Haruslah menjadi teladan keluarga serta umat dan bukan menjadi penyesat.
“Seorang pemimpin adalah orang yang mengetahui jalan, melewati jalan tersebut, dan menunjukkan jalan itu untuk orang lain.”