Bacaan 1: 2Kor 5:14 – 21
Injil: Mat 5:33 – 37
SEBUAH persahabatan bisa hancur berantakan manakala ada ketidakjujuran.
Karena nila setitik rusaklah susu sebelanga, apa yang telah dibangun bertahun-tahun menjadi tidak ada gunanya lagi saat kepalsuan muncul.
Sumpah sehidup semati mungkin tidak ada gunanya saat hal itu diucapkan tanpa ketulusan.
Sumpah itu menyatakan kebenaran suatu hal.
Pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci (untuk menguatkan kebenaran dan kesungguhannya dan sebagainya).
Banyak orang yang tersandung oleh sumpahnya sendiri karena melanggar sumpahnya tersebut.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa tidak perlu bersumpah namun cukup katakan “ya” atau “tidak”, karena lebih dari itu datang dari setan.
Karena ketidakjujuran manusia, maka hubungan manusia dengan Allah telah rusak sehingga harus dipulihkan.
Rasul Paulus terus berusaha meyakinkan jemaat Korintus setelah mereka diganggu oleh para pengajar Kristiani palsu.
Mereka membandingkan-bandingkan Paulus dengan para pengajar palsu itu yang mungkin lebih keren, pandai bicara dan tidak pernah menderita.
Namun para pengajar palsu itu bekerja untuk perut, sedangkan Paulus melayani jemaat karena anugerah Tuhan Yesus yang telah memulihkan hubungannya dengan Tuhan.
Untuk itu, Rasul Paulus menasihati jemaat agar mau dipulihkan hubungannya dengan Tuhan.
“… dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”
Jika seseorang telah dipulihkan, ia ada di dalam Kristus. Ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Pesan hari ini
Menjadi ciptaan baru merupakan karunia Allah yang diterima dengan iman. Hidup sebagai ciptaan baru berarti membiarkan Allah berkarya di dalam diri kita karena hubungan kita dengan-Nya telah dipulihkan-Nya oleh kematian Kristus.
“Berilah dirimu diperdamaikan dengan Allah.”
“Kerohanian yang hidup adalah upaya mencari, menemukan, dan hidup akrab dengan Allah. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”