Penampakan Bunda Maria kepada Juan Diego yang terjadi tahun 1531 menjadi salah satu tonggak sejarah umat beriman di Mexico. Betapa tidak, tujuh tahun setelah penampakan terjadi, ada sekurang-kurang 8 juta orang bertobat dan memeluk agama Kristen, agama yang dibawa oleh penjajah mereka waktu itu, yakni Spanyol. Kehadiran Bunda Maria dalam lima kali penampakan, yang terakhir kepada Paman Juan Diego yakni Juan Bernardino, telah menjadi bukti dari keotentikan penampakan di sini. Mukjijat yang sampai kini dapat kita lihat dengan mata telanjang adalah “gambar” bunda Maria yang terlukis di atas tilma Juan Diego (Penampakan ke-empat). Siapa yang melukis, bahan cat dari apa dan dari mana, tak ada seorang pun yang tahu. Bahkan di tahun 1929, seorang fotografer professional, Alfonso Gonzales menemukan wajah si visioner, Juan Diego, di bola mata Ibu Maria, sesuatu yang semula amat dirahasiakan. Namun baru 29 Mei 1951 sesudah diteliti kembali oleh J. Carlos Salinas Chavas, rahasia ini diumumkan kepada publik. Saat ini Gambar kehadiran Ibu Maria dapat kita lihat di atas altar utama Basilika Guadalupe. Meskipun, Tilma sederhana Juan Diego yang dibuat dari serat Ayate (serat dari bahan pohon kaktus jenis maguey) sudah berusia lanjut, namun tilma itu tetap utuh.
Menarik juga membicarakan penampakan yang kelima karena muncul visioner lain yakni Juan Bernardino, Paman Juan Diego sendiri yang saat itu sedang sakit demam tinggi. Dia mendapatkan penampakan Bunda Maria ketika sedang terbaring di tempat tidur dan merasakan bahwa saat kematiannya akan segera datang. Tiba2 ruangan dimana dia berada dipenuhi dengan cahaya terang dan seorang wanita berseri-seri nampak di hadapannya penuh damai dan cinta. Juan Bernardino tiba2 merasa bahwa tubuhnya sembuh dari demam, ia bangun dari tempat tidurnya, berlutut di hadapan Bunda. Ibu Maria mengatakan kepadanya bahwa dia telah mencegat keponakannya dan mengirimkannya kepada bapak uskup dengan ‘gambar’ suci yang tercetak di tilmanya. Dia kemudian mengungkapkan bahwa ia ingin diberi nama yang sesuai dan layak. Di kemudian hari kita mengenalnya sebagai Bunda Maria yang selalu perawan dari Guadalupe.
Siapa Juan Diego
Bersama istrinya Maria Lucia dan pamannya Juan Bernardino, Juan Diego termasuk orang-orang Meksiko pertama yang memeluk agama Katolik. Ia menerima sakramen baptis dua tahun pasca kedatangan para misinoaris Fransiskan di bumi Mexico.
Juan Diego lahir tahun 1474 di Calpulli, Tlayacac di Cuautitlan. Sejak kanak-kanak, ia sudah menjadi anak yatim piatu. Itulah sebabnya, sejak usia belia, dia tak punya pilihan selain hidup bersama pamannya.
Sejak menikahi Maria Lucia, Juan Diego memilih hidup mandiri dan mencari nafkah sebagai petani. Ia punya pondok sendiri dan sebidang tanah garapan. Bersama istrinya dia biasa datang ke Tlaltelolco mengikuti ekaristi atau pengajaran-pengajaran iman dari para misionaris Fransiskan.
Kematian istrinya tahun 1529 membuat Juan Diego terguncang. Sejak itu, ia memutuskan pindah rumah dan tinggal mendekati rumah pamannya di Tolpetlac. Ini menjadikan dia tinggal berdekatan dengan gereja.
Yang terjadi di kemudian hari adalah peristiwa rohani 9 Desember 1531. Inilah hari, ketika Ibu Maria berkenan menampakan diri kepadanya untuk yang pertama kalinya. Pengalaman ini akhirnya merubah seluruh sejarah hidup seorang Juan Diego. Demikian Bunda Gereja mengutusnya segera menemui uskup setempat dan mengajak beliau segera datang ke lokasi dimana Bunda Maria menampakkan diri. Sang Bunda minta agar di lokasi itu segera bisa dibangun sebuah gereja.
Setelah peristiwa rohani ini, Juan Diego lalu pindah ke ruang yang bersebelahan dengan kapel tempat “gambar” suci Bunda Maria disimpan. Sejak hari itu, dia lalu menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan devosi Bunda Maria kepada orang sebangsanya.
Juan Diego meninggal 30 Mei 1548 pada umur 74 tahun. Tiga hari kemudian, Uskup Zumarraga juga menghadap ke hadirat Tuhan. Juan Diego sangat mencintai ekaristi. Berkat izin khusus uskup, ia diperkenankan menerima komuni suci tiga kali seminggu—hal yang jarang terjadi di masa itu. Mendiang Paus Yohanes Paulus II memuji Juan Diego lantaran imannya yang sederhana, penuh kegiatan katekisasi. Paus menggambarkannya sebagai model kerendahan hati bagi kita semua.
April 1990, Juan Diego resmi dinyatakan sebagai beato oleh Paus Yohanes Paulus II di Vatikan. Sebulan sesudah kanonisasi itu, bertempat di Basilika Bunda Maria Guadalupe, Mexico, Paus memimpin upacara beatifikasi. Juli 2002 Juan Diego akhirnya resmi dinyatakan sebagai orang kudus dalam sebuah upacara khusus oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II.
Fransiscus Asmi Arijanto, Indonesian Tour Leaders Association (ITLA), Vice Chairman Organization 2009-2013, Membership # 0902-0003.
Picture: ourladyforlife.org