UNGARAN, Jumat, 22/01/2016. Sejak pukul 06.30 WIB, anak-anak PAUD Terpadu St. Theresia yang dikelola oleh Yayasan Katolik Santa Maria, para Suster Abdi Kristus di bawah koordinasi Sr. Athan AK, sudah pada berangkat berkumpul menuju Masjid Al Mabrur Ungaran, Kabupaten Semarang.
Pada pukul 07.00 WIB mereka sudah komplit dan berbaris di salah satu sisi halaman Masjid Al Mabrur. Di pagi yang cerah itu, dengan sinar matahari yang mulai menyengat, anak-anak bernyanyi ceria bersama para pendamping mereka.
Mereka sedang mempraktikkan pendidikan interreligius-ekologis.
Bersih-bersih sampah
Warna interreligius ditandai dengan membuka acara di halaman Masjid Al Mabrur dan membersihkan sampah di halaman masjid tersebut. Aksi ini juga ditempatkan dalam rangka Hari Minggu Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Minggu HAK KAS) yang dilaksanakan pada tanggal 23-24 Januari 2016.
Sebagaimana kita ketahui bersama, sejak tahun 2010, Keuskupan Agung Semarang, melalui Komisi HAK KAS, menyerukan bahwa salah satu hari Minggu dalam rentang antara tanggal 18-25 Januari sebagai Hari Minggu HAK KAS.
Tanggal 18-25 Januari sendiri merupakan Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani. Dalam konteks itulah, maka ajakan Sr. Athan AK kepada Romo Aloys Budi Purnomo Pr yang merupakan Delegatus Kom HAK KAS ditempatkan sebagai bagian dan salah satu aksi sederhana dalam rangka Hari Minggu HAK KAS.
Sebanyak 193 anak yang belajar di PAUD Terpadu St. Theresia dari berbagai jenjang, didampingi oleh 14 guru dan sejumlah orangtua anak, mereka melaksanakan aksi interreligius-ekologis. Bentuknya sederhana, memungut sampah-sampah yang berserakan di sekitar halaman Masjid Al Mabrur Ungaran dan sepanjang jalan yang mereka lalui dalam perjalanan dari Kantor Dinas Pariwisata dan Olah Raga Kabupaten Semarang ke Gereja Kristus Raja Ungaran.
Jarak yang ditempuh kurang lebih dua kilometer. Sepanjang jalan, anak-anak berlomba mengambil sampah-sampah yang mereka temukan di sepanjang jalan itu.
Aksi pendidikan interreligius-ekologis ini dibuka di halaman Masjid Al Mabrur Ungaran, kemudian anak-anak bergerak menyeberang jalan menuju Kantor Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang dan disambut oleh Kepala Dinas, Partono dan Maskur dengan ramah.
Bibit tanaman
Aksi ekologis juga ditandai dengan membagikan bibit tanaman dan sayuran kepada orang-orang yang mereka jumpai di halaman kantor Dinas Pariwisata dan Olah Raga Kabupaten Semarang. Anak-anak pun segera menerobos barisan siapa saja, bahkan ada yang masuk ke dalam ruang-ruang kantor untuk membagikan bibit tanaman yang mereka bawa kepada siapa saja yang mereka jumpai.
Di halaman Kantor Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata, anak-anak menyanyikan sejumlah lagu-lagu yang bertema lingkungan hidup dan sebuah lagu kebangsaan, “Indonesia Pusaka” dengan alunan saksofon bayi oleh Romo Budi.
Sesudah itu, anak-anak bergerak berjalan kaki dari halaman Kantor Dinas Pariwisata menuju Gereja Katolik Kristus Raja Ungaran. Di sepanjang perjalanan itulah, mereka berlomba-lomba memungut sampah-sampah yang mereka jumpai. Anak-anak begitu ceria dan bahagia dalam aksi nyata meski sederhana menghayati pendidikan interreligius-ekumenis itu.
»̶•̵̭̌•̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊•̵̭̌•̵̭̌«̶
“abdi Dalem palawija”
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang