Pendosa yang Dipanggil

0
443 views
Ilustrasi -- Yesus memanggil Matius by Thyssen-Bornemisza Collections

Rabu, 21 September 2022

PESTA ST. MATIUS, Rasul dan Penulis Injil

  • Ef. 4:1-7, 11-13.
  • Mzm. 19:2-3, 4-5.
  • Mat. 9:9-13

SEBUAH keindahan dari kemuridan mengikuti Tuhan Yesus adalah apa pun masa lalu kita, kita berhak memiliki masa depan karena kerahiman, belas kasih dan cinta Tuhan

Kerahiman Tuhan itu jauh melampaui kedosaan dan ketidakpantasan kita yang disebabkan oleh kesalahan dan kejatuhan yang pernah kita lakukan.

Panggilan Tuhan serentak juga disertai dengan rahmat yang mengubah hidup ini secara radikal. Dari seorang pendosa menjadi seorang yang dikasihi. Kita ini adalah pendosa-pendosa yang dikasihi Allah.

“Saya baru aktif melayani setelah lama saya merenung dan kemudian diteguhkan oleh romo,” kata seorang bapak.

“Setiap orang punya jalan hidup dan kisah cinta dengan Tuhan, ada yang mulus, dan ada pula yang terjal berliku, semua indah dan pantas disyukuri,” kata romo waktu itu.

“Tidak usah takut dan menjadi kecil hati ketika jalan kita berliku dan bahkan harus melewati jalan berlumpur,” lanjutnya.

“Tidak ada satupun peristiwa hidup yang tidak diketahui oleh Tuhan,”sambungnya.

“Inilah sitausi hatiku waktu itu, memang selain kesibukan di tempat kerja saya selalu merasa tidak punya kepercayaan diri berhadapan dengan teman Gereja yang tampak baik dan hebat-hebat,” ujarnya.

“Saya minder karena saya merasa belum pantas untuk bicara dan bertindak dengan warna agama,”lanjutnya

“Jalan hidupku dulu kelam, bahkan menata keluargaku pun harus saya jalani dengan susah payah,” katanya.

“Saya baru dua tahun rujuk, setelah kami pisah ranjang hampir tiga tahun,” kisahnya.

“Inilah yang sering kali dibicarakan orang di belakangku, hingga membuatku minder dan merasa tidak pantas untuk terlibat dalam pelayanan,” lanjutnya

“Namun akhirnya saya sadari bahwa panggilan Tuhan untuk terlibat pelayanan juga disertai rahmat bagiku untuk bertumbuh dalam kebaikan,” tegasnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Yesus mendengarnya dan berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.

Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Panggilan pelayanan ini sama dengan panggilan keselamatan. Kristus mengasihi kita ketika kita masih lemah dan berdosa.

Dia tidak menunggu kita pulang. Dia mengejar dan menjemput kita. Kasih-Nya lebih dalam daripada kejatuhan kita. Keinginan-Nya untuk mendapatkan kita jauh lebih besar daripada kegigihan kita dalam memusuhi Dia.

Tuhan Yesus mengajak kita untuk tidak menunggu, apalagi menghindar. Kita hendaknya mendatangi, memanggil, dan menawarkan persekutuan kepada mereka yang sedang ada dalam keterpurukan atau pun telah keluar dari pergulatan batinya.

Kita hendaknya tidak hanya menerima mereka apa adanya, tetapi juga membantu mereka menemukan kebahagian dalam pelayanan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku terbuka dan mau membantu sesama yang telah jatuh dalam dosa?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here