Sabtu 13 Januari 2024
- 1Sam. 9:1-4.17-19;10:1a.
- Mzm. 21:2-3.4-5.6-7.
- Markus 2:13-17.
WE are no Angels, tidak ada orang yang sempurna di dunia ini—termasuk juga orang-orang yang ada di dalam Gereja.
Jika hanya orang-orang sempurna saja yang boleh masuk ke dalam Gereja, gereja akan menjadi kosong, karena tidak ada seorang pun yang dapat memenuhi syarat itu.
Namun, banyak dari kita yang sulit menerima fakta bahwa Gereja berisi orang-orang yang tidak sempurna. Setiap kali ada orang yang jatuh dalam dosa atau melakukan kesalahan, seakan mata semua orang menatap dan mengadili serta memberi cap pendosa.
“Saya mempunyai teman yang meninggalkan Gereja, karena dia kecewa terhadap orang-orang yang ada di dalam Gereja,” kata seorang bapak.
“Bahkan ayah dari seorang teman tidak mengizinkan anaknya untuk terlibat terlalu banyak di dalam Gereja, karena dia telah mengetahui ‘sifat asli’ dari orang-orang yang ada di dalam Gereja,” lanjutnya.
“Menurutnya, Gereja hanya berisi orang-orang yang munafik. Bukankah itu menyedihkan?” tanyanya.
“Ketika dulu saya baru menjadi anggota Gereja, saya berpikir bahwa Gereja hanya berisi orang-orang baik yang mengasihi Tuhan, mengasihi sesama, dan membenci dosa,” paparnya.
“Mungkin kesan itu terlalu naif, karena saya melihat Gereja dari jauh saja dan hanya bagian keindahannya,” lanjutnya.
“Setelah saya aktif dan terlibat lebih dekat, barulah saya menyadari bahwa kenyataannya begitu berbeda dari yang saya pikirkan,” ujarnya.
“Tidak ada Gereja yang sempurna, karena pada dasarnya Gereja berisi orang-orang yang berdosa,” sambungnya.
“Yang membedakan dengan pendosa lainnya adalah para pendosa di dalam gereja percaya kepada Tuhan dan tahu bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan diri mereka sendiri—hanya bersamaTuhan mereka dapat selamat,” tegasmya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,”Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”
Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Melalui firman hari ini, sebagai pendosa saya mendapatkan rahmat bahwa Tuhan mengasihi semua pendosa. Tuhan bukan hanya mengasihi kita melainkan juga mengasihi pendosa-pendosa lainnya.
Oleh sebab itu, sebaiknya kita berhenti untuk menghakimi kesalahan orang lain. Kita dipanggil untuk berdoa bagi mereka, mengingatkan mereka di dalam kasih, dan membantu mereka untuk kembali ke jalan yang benar dan menjadi orang yang lebih baik.
Seorang bijaksana berkata: “Gereja bukanlah museum untuk orang-orang kudus tapi rumah sakit untuk para pendosa.”
Bukankah benar demikian? Tapi jangan berhenti sampai di sana. Karena apa yang telah Yesus lakukan, kita bukan hanya para pendosa di dalam gereja, kita adalah para pendosa yang telah diselamatkan di dalam gereja.
Bagaimana.dengan diriku?
Apakah aku mengasihi sesamaku seperti Tuhan mengasihiku?