Penerimaan Sakramen Krisma di Paroki Katedral Malang

0
452 views
Para penerima Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang, Minggu Misi 22 Oktober 2023. (Panitia)

LAGU Datanglah Roh Kudus selesai dinyanyikan oleh kelompok koor Monte de Carmelo Paroki Katedral Malang bersama seluruh umat yang hadir.  Setelahnya, satu per satu peserta penerimaan Sakramen Krisma berdiri dari tempat duduknya dan maju ke hadapan Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm.

Sejenak kemudian, Bapak Uskup membuat tanda salib dengan tangan kanan pada dahi setiap peserta penerima Sakramen Krisma dengan minyak krisma seraya berkata, “… Semoga dimeterai oleh karunia Roh Kudus.”

Demikian terus berulang sampai ke-116 orang peserta penerimaan Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang.

Dalam menerimakan Sakramen Penguatan ini, Bapak Uskup mengenakan kasula berwarna merah sambil berdiri di depan Altar Persembahan. Tangan kiri memegang tongkat penggembalaan.

Dua imam konselebran ada di sebelah kanan dan kiri: Pastor Paroki Romo Ignasius Adam Suncoko Pr dan Pastor Rekan Romo Ignasius Joko Purnomo O.Carm. 

Penerimaan Sakramen Krisma bertepatan dengan Hari Minggu Misi Sedunia ke-97 hari Minggu 22 Oktober 2023. Misa ini mengambil waktu khusus mulai pukul 10.00 sd 12.00 WIB.

Para peserta calon penerima Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang, 22 Oktober 2023. (Panitia)
Uskup Keuskupan Malang: Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm berikan homili sesaat sebelum berlangsung penerimaan Sakramen Penguatan di Gereja Katedral Malang. (Panitia)
Penerimaan Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang, Oktober 2023. (Panitia)

Dalam kata pengantar Perayaan Ekaristi, Bapak Uskup menyampaikan gagasannya:

“Istimewanya, 116 orang yang pada pagi hari ini akan menerima Sakramen Penguatan mereka diurapi dengan Roh Kudus agar menjadi orang kristiani yang tangguh dewasa. Juga mampu  menjadi pewarta Injil  bagi sesama, karena itu kita bergembira karena mereka akan menerima karya Roh Kudus.”

Dalam penggalan homilinya, Bapak Uskup menyampaikan demikian.

“Hari ini, 116 orang akan menerima Sakramen Penguatan. Sakramen ini tidak bisa diulang. Hanya satu kali saja seperti juga Sakramen Baptis. Hanya satu kali seumur hidup. Demikian pula Sakramen Imamat.

Karena, sakramen-sakramen ini -ketika diberikan kepada kita- Roh Kudus memberikan stempel. Roh Kudus memberi kita gambar yang tidak bisa dihilangkan. Yang menandai kita bahwa kita ini milik Roh Kudus. Itu yang disebut meterai.

Sakramen-sakramen ini memberi meterai kekal yang tidak bisa dihapus lagi. Bahkan kalau orang murtad tidak lagi Katolik dan tidak lagi Kristen, namun meterai tetap, tidak bisa hilang.”   

“Begitulah sakramen-sakramen yang memberikan meterai Roh Kudus memberikan jiwa kita suatu tanda yang tidak lagi bisa dihapus. Anda menjadi milik Allah milik Roh Kudus dan karena itu diminta bertingkah laku berbicara bertindak sesuai dengan status kita.

Dengan menerima Sakramen Penguatan yaitu menerima tujuh karunia Roh Kudus, seorang akan mendapat pengurapan Roh Kudus agar bisa menjadi orang kristen yang dewasa,” demikian penggalan homili Bapak Uskup.

Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm bersama dua imam konselebran: Romo Ignasius Joko Purnomo O.Carm (kiri) dan Romo Adam Suncoko Pr. (Panitia)

Ke-116 orang ini mayoritas sedang bersekolah di sekolah-sekolah Katolik yang ada dalam wilayah Paroki Katedral Malang antara lain:

  • SMPK Santa Maria 2.
  • SMPK Mardiwiyata.
  • SMPK Sang Timur.
  • SMAK Santo Albertus Malang.
  • Sebagian kecil lainnya sedang bersekolah di sekolah negeri dan atau berusia dewasa; namun berdomisili di Paroki Katedral Malang.

Ditanyai penulis: “Apa tujuannya mengikuti Sakramen Krisma?”, seorang peserta -sebut saja Andreas- menjawab: “Agar dapat hidup lebih baik lagi.”

Sedangkan Bapak Dion yang juga hadir beserta isteri sedang mengantarkan putera kedua mengikuti Sakramen Krisma ikutmenyampaikan harapannya.

“Harapan sebagai orangtua pada anak saya yang menerima Sakramen Krisma adalah semakin dewasa dalam iman. Juga berani mewartakan Kristus yang diimani; rela mempersembahkan dirinya untuk melayani Tuhan dengan ambil bagian dalam tugas-tugas pelayanan gereja. Contoh menjadi lektor, pemazmur, rajin ikut doa lingkungan dan berbagai bentuk tugas pelayanan lainnya.”

Umat Katolik Paroki Katedral Malang menghadiri prosesi Misa Penerimaan Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang. (Panitia)
Rasa bahagia dan sukacita di hati para penerima Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang, Oktober 2023. (Panitia)

Hadir pula ikut menyambut serta berbahagia dengan penerimaan Sakramen Krisma ini adalah orangtua serta anggota keluarga para krismawan-krismawati. Juga para suster dari sekolah di mana ada siswanya yang sedang mengikuti penerimaan Sakramen Krisma.

Menurut Ketua Bidang Pewartaan Bu Maria Deodata, para peserta penerimaan Sakramen Krisma telah mendapatkan pembekalan atau katekese sejak awal bulan Agustus 2023, namun di tempat yang berbeda.

Untuk mereka yang berasal dari sekolah-sekolah Katolik, pembekalan atau katekese dilaksanakan di sekolah masing-masing bersama guru pendidikan agama Katolik di sekolah yang bersangkutan.

Sedang yang dari sekolah negeri atau swasta non Katolik pembekalan atau katekese dilaksanakan di Gedung Pusat Pastoral Widya Bhakti. Dilaksanakan setiap hari Minggu pagi selama dua jam oleh Tim Bidang Pewartaan Paroki Katedral Malang. Memakai buku panduan yang resmi.

Kredit foto: Panitia Penerimaan Sakramen Krisma Paroki Katedral Malang.   

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here