INI bukan cerita cinta anak muda, meski judulnya mirip-mirip titel sebuah lagu Chrisye zaman baheula. Namun, biarlah ini menjadi kenangan akan perjumpaan secara pribadi, di saat saya merasakan kedekatan yang pertama kalinya dengan Bunda Maria.
Dulu, saya senang sekali berkunjung ke forum-forum kelompok doa dimana dimana begitu banyak musisi dan penyanyinya bagus-bagus. Sang worship leader-nya pun keren, para penyanyi juga keren. Musiknya? Tentu saja a la café.
Siapa itu Bunda Maria
Itu amat menarik hati saya yang memang suka musik. Saat itu, saya masih menjadi seorang katekumen (calon baptis) di salah satu paroki di bilangan Jakarta Barat. Terus terang, doa Salam Maria walaupun teksnya bisa saya ucapkan di luar kepala lantaran sejak SD saya sekolah di sebuah sekolah katolik, namun pengertian saya tentang siapa itu Bunda Maria sama sekali boleh dibilang nol.
Entah mengapa saya tidak mau dibabtis di kelompok lain, selain di gereja katolik di bilangan Jakarta Barat? Padahal, saya sangat menikmati musiknya. Saya juga amat menyukainya. Meski begitu, saya toh tidak merasa tertarik dibaptis masuk kedalam komunitas tersebut.
Meski saya belum mengerti banyak, tetapi di awal tahun 2000 saya akhirnya memutuskan ingin dibabtis secara katolik.
Toh yang penting relasi saya dengan Allah Bapa, dengan Yesus, lalu sisanya? Maria kan tidak harus… Dan mungkin juga bisa menyusul belakangan. Jadi, di satu sisi, saya tidak memaksakan diri juga walaupun saya tahu, Katolik sangat menghormati Bunda Maria.
Pengalaman rohani
Setelah dibaptis secara katolik akhir tahun 2000, saya sering mengikuti beberapa retret. Sekali waktu saya mengikuti satu retret yang mungkin sekarang sudah tidak diperkenankan lagi, yaitu retret pohon keluarga. Saya merasa bahwa itulah retret yang paling tidak ada hasilnya bagi saya.
Maksudnya ketika ikut retret awal atau retret luka batin, saya langsung merasakan perubahan seketika. Dari insomnia, bisa tidur. Dari stres menjadi lebih tenang. Tetapi apa yang saya kira tidak berguna, menjadi perubahan yang sangat drastis ketika saya sampai di rumah.
Di kamar kos saya yang lumayan luas itulah, perlahan-lahan saya mulai berdoa. Entah mengapa saya sendiri juga tidak tahu, waktu itu terbetik keinginan untuk mengucapkan doa Salam Maria tanpa henti. Sampai saya merasakan hadiratNya. Sampai saya merasa tunduk atasNya sekaligus percaya bahwa Bunda Maria memang sungguh ada, sungguh istimewa, dan patut kita berdoa melalui perantaraannya. (Bersambung)
(Percikan permenungan ini ditulis pada bulan November 2009 dan pernah dimuat di sebuah majalah terbitan di Jakarta pada bulan yang sama).
percayalah pada Bunda Maria,berdoalah padaNYA,pasti Bunda akan mengabulkanya karena Bunda itu ada…… ini pengalaman saya waktu masih kecil mungkin umur sekitar 5 atau 6. saya tdk ingat juga umurKu waktu itu. krn hidup di kampung yg sangat udik dan waktu itu masih anak kecil yg bodok dan suci kali ya?hehehe.waktu itu pas harinya Bunda Maria jadi patung Bunda Maria di bawa ke kampung2 utk simpan semalam di sana dan besok di bawa ke kampung yg lain.waktu Bunda Maria di kampung kami?wahh sangat rame dan byk org pergi utk melihat patung itu.byk org yg nyanyi,tari tarian,jadi wah rame bangat.org2 pada gembira semuanya dan sibuk melihat acara2 itu,tapi saya sibuk memikir siapa itu Bunda Maria yg sebenarnya?kok hanya sebuah patung??bukan org yg sebenarnya kayak mamaKU,tanteKU,wanita yg lain atau kayak ibu2 yg lain! malah kok sebuah patung.nah saya tdk pusing dgn keramain itu,tari tarian itu.saya hanya melihat patung Bunda Maria saja,knp DIA cumang berdiri d situ dan tdk bergerak?apakah dia tdk capeh?knp tdk duduk di kursi itu?krn di bawah patung itu ada sebuah kursi yg di hiasi dgn bunga dan daun kelapa muda,katanya itu utk Bunda Maria duduk.knp DIA tdk duduk?saya berpikir dlm hatiku begitu. ternyata BUNDA MARIA betul2 ada bersama kita dan di sekitar kita.ohhh habis berpikir Bunda Maria tersenyum pada saya dan manggil saya dgn angkat tanganNYA itu. wahh saya kaget dan takut bangat,apakah dia manggil saya atau siapa?saya menoleh ke kiri kanan tdk ada yg senyum sama DIA,tdk ada yg hirau dgn DIA,org2 pada liat tarian di dpn Bunda.sayapun tersenyum tapi takut,DIA senyum terus padaKU,tertawa padaKU.terus DIA turun dari atas meja dan duduk di kursi itu.DIA memanggilku tapi takut dan tdk berani kesana,takut di tampar org2 yg besar,org tua2 yg byk duduk di samping BUNDA MARIA.tapi mereka tdk hiraukan DIA,mereka bicara satu sama yg lain.saya heran knp mereka tdk bicara sama BUNDA MARIA?sedangkan BUNDA senyum terus padaKU.tdk lama kemudia?DIA berdiri kembali dan naik ke atas meja jadi kembali kecil kayak patung itu.bukan org lagi.saya masih heran kok org besar begini jadi kecil kembali seperti patng ini???terus saya plg rumah dan tdk pernah cerita mengenai kejadian itu,saya takut cerita nanti org bilang saya gila dan goblok,jadi diam saja saya yg tau saja dlm diriku.nah besok malamnya mau arakkan patung itu ke kampung yg lain,saya mulai lari dari rmh ke tempat itu utk melihat patung itu mau di bawa keluar,jadi wahh tari tarian dan nyayian menghantarnya keluar dari kampungku,saya berlari cepat kesana dan BUNDA MARIA sudah di pikul keluar dari tenda itu,saya berlari di belakang org tarian dan belakang patung Bunda.WAHHHHH ternyata BUNDA MARIA tdk lupa dgn saya DIA balik belakang/menoleh ke belakang utk melihat saya..terimah kasih BUNDA. DIA menoleh ke saya dgn senyuman yg sangat MANISSSSSS sperti seorang ibu yg suci.dan saya hanya berdiri di tempat utk melihat kepergian BUNDA MARIA ke kampung yg lain dgn tari tarian dan nyanyi nyayian yg menghantar BUNDA. akhirnya saya balik blk dan pulang rumah krn sudah larut malam.mungkin waktu itu sekitar jam 6 malam.saya harus plg cepat nanti bapak ku bisa pukul saya dan tampar saya,krn uda larut malam knp tdk plg rumah,itulah ketakutan saya waktu itu. dan saya tdk pernah menceritakan kejadian itu pada seorangpun.saya simpan dlm pikiran dan hatiku. sudah besar dan dewasa ini baru mengerti semuanya itu.tapi waktu masih kecil tdk pernah tau apa maksub dan apa yg terjadi pada diriku ini. skrg ini barulah tau dan ngerti siapa itu BUNDA MARIA !! jadi kita harus betul2 percaya BUNDA MARIA krn BUNDA ada,BUNDA selalu ada di sekitar kita dan bersama kita semua. saya menceritakan ini pada org lain?pasti mereka tdk percaya,pasti mereka bilang bohong dn gila kali. tapi saya tetap percaya pada BUNDA MARIA dan TUHAN YESUS. TUHAN YESUS pun menunjukan dirinya padaku waktu saya masih kecil,tapi setelah BUNDA MARIA. biarpun saya jarang ke gereja atau lupa ke gereja,tapi saya tdk pernah lupa BUNDA MARIA dan TUHAN YESUS dalam hatiku. cerita ini dariku sendiri apa yg saya alami di dlm hidup ku yg waktu masih kecil.di thn tujuh puluhan sekitar 75,76,77,78.saya tdk tau persis….