Kamis, 02 Juli 2020
Am 7:10-17 dan Mat 9:1-8
Nabi Amos menyadari panggilan kenabiannya. Tugas kesehariannya adalah gembala ternak. Dia bukan nabi, tapi Tuhan telah mengambil dia dan memberi dia tugas untuk bernubuat bagi Israel.
Kesadaran akan tugas kenabian inilah yang membuat Amos tak gentar dan takut bernubuat. Kita juga melalui sakramen baptis dan krisma dipanggil Tuhan jadi utusannya.
Apakah kita sadar akan tugas menjadi nabi, imam dan raja? Sejauh mana kita melaksanakan tugas itu??
Kisah penyembuhan orang lumpuh mau menegaskan kuat kuasa Yesus. Lumpuh bisa disebabkan penyakit, tapi alangkah ngeri jika yang lumpuh adalah semangat dan jiwa manusia.
Kisah penyembuhan ini, oleh Yesus mau menegaskan satu hal mendasar, yakni karunia pengampunan menjadikan orang berdosa suatu ciptaan baru. Kelumpuhan dapat jadi tanda orang berdosa.
Dan pengampunan dosa, membuat orang disembuhkan, baik secara fisik maupun spiritual. Orang diampuni, maka dia menjadi ciptaan baru.
Kristus mewariskan kuasa mengampuni kepada Gereja. Dan Gereja mempraktekkan dalam hidup bersama. Pengampunan dosa lalu menjadi penyembuhan bagi orang yang lumpuh hati dan batinnya. Secara pribadi kita juga diajak untuk mengampuni sesama.
Pengampunan tidak hanya membuat orang yang diampuni sembuh, melainkan kita yang memberi pengampunan juga menjadi sembuh secara spiritual, batiniah dan juga fisik.
.Banyak pengalaman sudah berbicara tentang pengampunan yang membawa kepada kesembuhan. Apakah kita selalu siap dan bersedia mengampuni sesama kita?
Semoga kita sanggup.