Bacaan 1: Kej. 11:1-9
Injil: Mrk. 8:34-9:11
Dalam kehidupan di dunia ini sangat umum dijumpai seseorang mengejar hikmat dunia, seperti kehormatan, kekayaan, kekuasaan, ambisi dan sebagainya.
“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.”
Sebuah pesan menohok dari Tuhan Yesus.
Hari ini Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana hidup di dunia dan menjadi pengikut-Nya. Diantaranya adalah:
- Pengorbanan, rela hidup “sangkuli” (menyangkal diri dan memikul salib pribadi). Mengorbankan kepentingan pribadi untuk mengikut Kristus.
- Penderitaan, tetap teguh dan kuat dalam iman Kristus meski harus mengalami penderitaan, penghinaan, penganiayaan bahkan jika harus mati karena mengimani Kristus.
- Kemuliaan, dalam peristiwa Transfigurasi Tuhan Yesus ingin menunjukkan janji kemuliaan yang akan diterima para pengikut-Nya. Dimana Yesus berbincang dengan dua tokoh besar Perjanjian Lama yaitu Musa dan Elia. Serta pengakuan jati Diri Yesus sebagai Allah Putera oleh pernyataan Allah Bapa-Nya sendiri.
- Kebangkitan, janji kemuliaan itu akan diwujudkan oleh Kebangkitan-Nya. Setiap orang yang percaya Yesus adalah Tuhan, akan dibangkitkan dari kematiannya dan masuk dalam kehidupan kekal bersama-Nya.
Tuhan Yesus mengajarkan, meski dunia menawarkan banyak kenikmatan namun itu semua semu dan tidak kekal. Hidup yang benar adalah fokus pada tujuan hidup orang beriman yaitu hidup kekal bersama-Nya di surga.
Pencapaian duniawi tidak ada artinya dibandingkan dengan keselamatan kekal.
Dalam bacaan pertama, kita diingatkan bahwa ambisi duniawi akan dihancurkan oleh Allah. Manusia dalam kesombongannya cenderung melupakan peran Allah dalam kehidupannya. Padahal sebagai pengikut Kristus, hidup harus senantiasa mengandalkan penyertaan-Nya.
Manusia diciptakan Allah sebagai satu kesatuan bangsa dan bahasa. Namun karena ambisi dan kesombongan manusia, Allah mencerai-beraikan manusia sebagai bangsa-bangsa dengan bahasa masing-masing. Sehingga satu sama lain tidak bisa berkomunikasi secara langsung.
“Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.”
Pesan hari ini
Tuhan Yesus mengajarkan bahwa hidup seorang katolik bukanlah tentang kenyamanan duniawi. Tetapi tentang sebuah pengorbanan, penyangkalan diri, fokus pada Kristus yang membawanya pada kehidupan kekal dan kemuliaan-Nya yang sejati.
“Tanpa pengorbanan, cinta sejati tidak dapat dipahami.”