Pengucilan Pendosa Sexual

0
44 views
ekskomunikasi pendosa percabulan
  • Bacaan 1: 1Kor 5:1-8
  • Injil: Luk 6:6-11

Dalam agama katolik, dosa sexual (percabulan) merupakan salah satu dari tujuh dosa pokok (dosa berat) berdasarkan KGK no 1866. Dosa pokok artinya dosa yang bisa mendatangkan dosa lainnya atau kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya. Dosa pokok adalah gambaran kelemahan manusia dalam melawan nilai-nilai keutamaan atau kebajikan.

Tindakan Gereja Katolik terhadap mereka yang telah melakukan dosa berat seperti itu adalah pengucilan atau “ekskomunikasi”.

Umat yang terkena “ekskomunikasi” dilarang,

  • mengikuti perjamuan kudus
  • komuni

Sampai ia bersedia menunjukkan penyesalan dengan cara bertobat

Dalam suratnya kepada Gereja di Korintus, Rasul Paulus menekankan disiplin sebagai seorang Kristen dengan menjaga kekudusan. Ia mendengar bahwa ada “pembiaran” terhadap umat yang tetap memelihara percabulan. Seolah sudah menjadi kebiasaan atau bahkan kebanggaan (sombong) sama seperti ketika mereka belum mengenal Tuhan.

Maka Paulus memberikan nasihat agar mengucilkan umat yang tetap melakukan percabulan tersebut.

“Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?

Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.”

Menyerahkan tubuhnya kepada Iblis artinya meng-ekskomunikasi-kan (mengeluarkan sejenak dari Gereja) agar orang tersebut sadar lalu bertobat dan rohnya bisa diselamatkan.

Meski hanya satu dua umat, jika orang semacam itu dibiarkan ada di dalam Gereja maka akan menjadi ragi yang merusak moral umat lainnya.

Esensi Hari Sabat.

Dalam pengajaran-Nya di suatu Hari Sabat, Tuhan Yesus mengajarkan esensi ibadah Sabat. Memang ada banyak larangan (yang ditambahkan oleh orang-orang Yahudi) saat menjalankan ibadah Sabat bagi seorang Yahudi.

Namun satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah tetap berbuat kebaikan.

“Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?”

Bagi orang Yahudi, Hari Sabat adalah hari yang didedikasikan kepada Allah. Maka sepanjang hari itu mereka beribadah, berbakti kepada Tuhan dan “tidak bekerja”.

Padahal berbuat kebaikan termasuk berbakti kepada Tuhan.

Pesan hari ini

Pengucilan pendosa sexual dalam Gereja Katolik bukan bermaksud menghukum namun lebih kepada penyesalan dan penyadaran atas dosa yang telah dilakukan dan mau bertobat.

Berbuat kebaikan adalah salah satu bentuk berbakti kepada Tuhan.

“Kamu tidak akan pernah menyesal bersikap dan berbuat baik.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here