Penistaan Agama

0
278 views
Ilustrasi - Palu di pengadilan by ist

Bacaan 1: Kis 6:8-15
Injil: Yoh 6:22-29

DALAM sidang di PN Jakarta Utara, Selasa 13 Desember 2016, Gubernur non aktif DKI Jakarta dituntut bersalah karena telah menistakan agama.

Ia sempat membela diri,

“Secara bahasa, saya mengerti yang mulia. Tapi isi tuntutannya, saya tidak mengerti mengapa saya dituduh menista agama dan ulama,” katanya kepada Jaksa Penuntut Umum.

Ia menyampaikan nota keberatan.Pengadilan tetap memutuskan dia bersalah menistakan agama. Ia dihukum penjara selama dua tahun.

Tuduhan penistaan agama juga sudah terjadi sejak zaman Yesus. Selain Yesus sendiri, salah satu korban lainnya adalah Stefanus, salah seorang dari tujuh diakon.

Beberapa jemaat Yahudi kelompok Libertini (terdiri dari orang Kirene dan Alexandria Mesir) serta Yahudi diaspora Kilikia dan Asia, bersoal jawab dengan Stefanus yang penuh dengan Roh Kudus.

Mereka tak sanggup melawan Stefanus, lalu secara pengecut menyeretnya ke Mahkamah Agama. Mereka menuduh Stefanus menistakan agama Yahudi dengan menyebutnya menghujat nabi Musa serta Allah.

Sebuah tuduhan yang tidak jujur serta penuh ambisi duniawi, mereka mengajukan saksi-saksi palsu.
Sebagai orang yang penuh Roh Kudus, Stefanus tampil di Mahkamah Agama dengan muka bersinar seperti seorang malaikat.

Tuhan Yesus secara tanpa basa-basi juga mengungkapkan ketidaktulusan orang banyak yang mencari-Nya ke Kapernaum.

Mereka mencari Yesus karena hanya ingin makan kenyang secara gratis, bukan karena iman.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.”

Demikian sindir-Nya kepada orang banyak itu.

Mereka baru saja diberi makan Tuhan Yesus dalam mukjizat penggandaan lima roti dan dua ikan.
Seharusnya mereka memahami mukjizat itu sebagai “Tanda Keilahian” Yesus.

Namun iman mereka memang baru sampai dalam taraf Yesus sebagai manusia, ingin menjadikan-Nya Raja Israel untuk melawan penjajah Romawi.

Pesan hari ini

Sebagai Katolik, apakah saya benar-benar mengimani Yesus ataukah hanya sebatas memanfaatkan kepentingan sesaatku?

“Kekuatan Yesus menggerakkan pikiran orang-orang jujur, yang mengasihi dan yang berbakti kepada kebenaran, mengarahkan mereka dalam penulisan Injil. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here