PENTAKOSTA adalah prinsip yang paling dasar dan paling agung dalam hidup orang Kristen. Pada peristiwa Pentakosta itu, Roh Kudus dicurahkan sebagai penolong bagi umat manusia seperti yang dijanjikan oleh Yesus sendiri.
Dalam misa Minggu Pentekosta, 15 Mei 2016 di Gereja Katedral St. Maria Immaculata Atambua, Uskup Atambua Mgr. Dominukus Saku Pr mengatakan, manusia cenderung melupakan masa lalunya. Manusia hanya bisa mengagung-agungkan masa lalunya tanpa menghidupkannya.
“Jika Roh Kudus tidak diberikan kepada kita, maka kisah tentang Yesus Kristus menjadi kisah mati, hanya dongeng belaka, hanya bisa dibayangkan tetapi tidak bisa dihidupkan. Roh Kudus diberi supaya menyadarkan kita bahwa berita tentang Yesus Kristus sungguh disadari. Roh Kudus datang untuk mengajarkan tentang semua Sabda yang telah Yesus katakan selama hidupNya, serta menyimpan semuanya sebagai bagian dari hidup,” tandas Uskup Domi.
Menurut Sang Uskup, karya roh Kudus luar biasa dasyat melebihi kemajuan teknologi dewasa ini. Roh kudus bekerja sangat intens dalam hati dan budi, mencurahkan pengetahuan ilahi. DenganNya Kristus senantiasa hadir dalam diri umatNya dan berkarya hingga kapanpun. Roh kudus jugalah yang memampukan manusia mengalami transformasi dalam hidup dan tingkah lakunya sebagai pengikut Kristus.
Ingatkan Tiga Hal
Setidaknya ada tiga (3) hal yang roh Kudus ingatkan, yakni pertama, peristiwa turunnya makanan dari surga, “mana” bagi umat Israel dalam perjalanan menuju Tanah Terjanji. Roti Ilahi dari Allah itu kita rayakan juga hingga kini dalam setiap Perayaan Ekaristi dimana roh kudus mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.
Kedua, roh kudus mengingatkan tentang perjanjian dan hukum loh batu menjadi hukum cinta kasih. Roh kudus mencurahi kita dengan cinta kasih ilahi, membuat kita mampu saling mencinta. Konsekuensinya, orang yang merayakan misa suci mestinya tidak lagi saling benci, bebas dari amarah dan dendam.
Ketiga, roh kudus mengingatkan tentang pembaharuan saat perinstiwa Pentekosta. Para murid yang takut dan cemas menjadi berani, keluar dan pergi mewartakan Injil Yesus Kristus. Roh kudus membaharui dan mengutus untuk membawa kabar suka cita ke segala penjuru dunia.
