- Bacaan 1: Sir. 4:11-19
- Injil: Mrk. 9:38-40
Pernah ga sih mengalami situasi dimana sudah bekerja dengan benar tapi tetap disalahkan? Jangankan penghargaan, yang ada hanyalah salah dan hasil dianggap tidak sesuai.
Sebaga seorang Business Development, saat membuat dan menganalisa sebuah proyek baru tentu diperhitungkan dan direncanakan secara matang. Kita meyakini seluruh proses “assessment” telah dilakukan dengan tepat.
Ternyata apa yang sudah kita yakini benar, masih bisa salah dimata orang lain.
Penulis Sirakh berkata:
“…boleh jadi kebijaksanaan menyiksa dia dengan siasat sampai dapat percaya padanya, dan mengujinya dengan segala aturannya.”
Ya betul, sebagai orang beriman kita tidak boleh patah semangat. Para nabi, bahkan Tuhan Yesus pun juga mengalami hal sama. Berbuat benar namun dianggap salah oleh orang lain.
Kebijaksanaan memang sering diuji.
Kita harus tetap teguh dalam iman, mencari serta melaksanakan kebijaksanaan. Sebab ia berasal dari Allah. Kebijaksanaan adalah:
- Sumber kehidupan, siapa yang melakukannya akan mendapatkan kehidupan yang baik.
- Sumber kebahagiaan, bagi yang mau mendengarkan dan melaksanakannya.
- Menahan berbuat sombong.
- Menghargai orang lain.
Dalam bacaan injil, Tuhan Yesus mengajarkan kebijaksanaan dalam nasihat-Nya kepada para murid untuk menghargai apa yang dilakukan orang lain (bukan murid-Nya) ketika mereka menggunakan dan melakukan ajaran-Nya.
“Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.”
Banyak orang di sekitar kita yang tidak mengenal Yesus Kristus (bukan orang katolik), namun mereka mampu melakukan ajaran kasih-Nya. Berbuat baik, menghargai sesamanya, mengasihi (peduli) mereka yang kekurangan, adalah ajaran kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kadang malah orang katolik sendiri tidak mampu (tidak mau) melaksanakan ajaran-Nya.
Pesan hari ini
Kebijaksanaan yang kamu lakukan mungkin membuat penderitaanmu. Tetaplah teguh sebab kebijaksanaan sering diuji.
Jangan lelah mencari dan menghargai kebijaksanaan dalam hidupmu, sebab ia sumber kehidupan dan kebaikan.
“Memahami orang lain adalah kebijaksanaan, memahami diri sendiri adalah pencerahan.”
