SETELAH tiga kali mengajar tentang doa, Yesus mengusir setan. Mengapa Yesus mengusir setan? Karena setan merupakan sumber perpecahan. Dengan mengusir setan Yesus mengembalikan kesatuan dan memulihkan keutuhan.
Ketika orang berkata bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan (Lukas 11:15), Dia menegaskan pentingnya kesatuan. “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.” (Lukas 11:17).
Kesatuan itu amat diperlukan untuk menjaga keutuhan dan keamanan. “Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya” (Lukas 11:21).
Yesus juga menegaskan pentingnya kesatuan dengan Diri-Nya. “Barang siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan barang siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan” (Lukas 11:23).
Musuh yang jahat senantiasa mencoba menghancurkan kesatuan. “Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan” (Lukas 11:24).
Untuk apa dia kembali? Untuk memporak porandakan rumah itu (Lukas 11:26).
Setiap orang membutuhkan kesatuan dan keutuhan. Tubuh yang tidak berfungsi secara utuh dan satu akan sakit. Manusia mesti terintegrasi jasmani dan rohani. Mengabaikan salah satu membuat hidup manusia pincang; tidak seimbang.
Setiap komunitas seperti keluarga, negara, dan dunia memerlukan pula kesatuan dan keutuhan. Itu akan membawa damai dan memungkinkan umat manusia hidup sejahtera dalam harmoni. Tetapi perpecahan dan perang menghancurkan.
Perpecahan yang terjadi dalam keluarga, negara, dan dunia datang dari perpecahan dalam pribadi manusia. Perpecahan itu berakar pada terpecahnya manusia dari sumber hidupnya, yakni Tuhan.
Setan yang menguasai manusia telah memisahkan manusia dari Tuhan. Karena itu, salah satu misi Yesus adalah mengusir setan. Dia menegaskan pentingnya kesatuan dan keutuhan.
Jumat, 11 Oktober 2024
Peringatan Santo Yohanes XXIII, Paus
HWDSF
