Rabu, 14 Oktober 2015
Pekan Biasa XXVIII
Rom 2:1-11; Mzm 62:2-3.6-7.9;
Luk 11:42-46
Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Celakalah kalian juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.”
INJIL hari ini menyatakan kepada kita bahwa Yesus begitu marah kepada kaum Farisi dan Ahli Taurat. Itu karena mereka gagal mendengarkan sabda Allah. Mereka gagal membawa umat kepada Allah karena kepentingan mereka sendiri. Mereka tidak membawa umat kepada Allah tetapi lebih membawa umat ke dalam sikap Farisiisme.
Kaum Farisi dan Ahli Taurat terlalu detil memperhatikan hal-hal kecil yang tidak penting, dan mereka justru tidak peduli pada kebutuhan umat terutama peduli kepada kaum papa miskin. Mereka justru meletakkan beban-beban berat kepada orang lain sementara mereka sendiri tidak melakukannya, bahkan tidak peduli kepada kebutuhan sesama, terutama kaum papa miskin. Hati mereka sesat di situ.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita menyembah Yesus Kristus yang mengajarkan kepada kita bahwa inti dari perintah Allah adalah kasih. Kasih sejati merangkul dan mengangkat beban orang lain yang menderita.
Tuhan Yesus Kristus, anugerahilah kami Roh Kudus-Mu hingga kami membantu sesama kami dalam memikul beban hidup mereka. Engkau memberi kami rahmat yang cukup setiap hari hingga kami boleh mengasihi dan membantu meringankan beban orang lain hingga mereka pun mengalami daya rahmat dan kasih-Mu kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)