“SETIA kepada Tuhan itu indah. Walau kadang harus dijalani dengan susah payah,” kata Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus dalam perayaan kaulan para bruder Kongregasi Maria Tak Bernoda (MTB) di Gereja Santo Yoseph Katedral Pontianak.
“Kesetiaan kepada Allah menuntut kerelaan bersedia mengarahkan diri terus-menerus kepada Yang Tak Terhingga dan Yang Tak Terjangkau. Namun, setia kepada Allah berarti juga setia kepada kerinduan terdalam dalam hati manusia kepada maksud tujuan dunia dan alam sekitar kita,” demikian penegasan Mgr. Agustinus Agus Pr dalam sapaan pengantar Ekaristi Perayaan Kaul Bruder MTB, Sabtu, 14 Agustus 2021, Gereja Katedral Pontianak.
Perayaan Misa Kudus dimulai pada pukul 09.30. WIB. Diawali dengan perarakan dari sakristi menuju ke dalam gereja. Berturut–turut putera altar, para bruder yang akan membaharui kaul dan kaul kekal, Pemimpin Umum Kongregasi Bruder MTB, para imam dan terakhir Bapak Uskup Agung.
Para bruder yang akan berkaul kekal diapit oleh kedua orangtuanya atau yang mewakili.
Tidak banyak umat yang hadir. Hanya beberapa orang saja, Masih harus tertib dengan protokol kesehatan yang ketat: mengenakan masker, ukur suhu badan, cuci tangan dengan hand sanitizer, duduk sesuai tempat yang telah ditentukan, jaga jarak dan tidak bersentuhan.
Perayaan ini juga disiarkan secara daring oleh Komisi Komsos Keuskupan Agung Pontianak.
Perayaan syukur
Tanggal 15 Agustus dipilih oleh Kongregasi Bruder MTB sebagai Hari Syukur. Atau Pesta Kongregasi. Bertepatan dengan Hari Raya Santa Maria Diangkat ke Surga. Pada hari tersebut dilaksanakan upacara pengikraran kaul.
Kaul pertama, pembaharuan kaul, kaul kekal dan ulang tahun kaul kebiaraan.
Para bruder MTB yang berpesta merayaan Ulang Tahun Profesi Kaul di Rumah biara Ste. Marie di Huijbergen, Negeri Belanda adalah:
- Br. Everasdus MTB, HUT profesi ke-70.
- Br. Adri Franken MTB ke-65.
- Br. Aloysius MTB ke-65.
- Br. Bram Homel MTB ke-60.
- Br. Herman Josef MTB ke-60.
- Br. Huub MTB ke-50.
Di Indonesia ada enam orang bruder MTB yang berpesta profesi kaul. Keberadaan mereka menyebar di berbagai lokasi komunitas: Pontianak, Kualadua, Merauke di Papua dan Yogyakarta.
Tiga bruder dari Komunitas Patimura Pontianak:
- Br. Alexandro MTB (65).
- Br. Berardus Duwin MTB (60).
- Br. Rufinus Leo MTB (50).
Tiga bruder yang lainnya ada di kota lain.
- Br. Albert Sugeng MTB (40) di Yogyakarta.
- Br. Valentinus MTB (25) di Merauke, Papua.
- Br. Yohanes de Deo MTB (25) di Kualadua, Kalbar.
Di Pontianak, tempat Dewan Umum Bruder MTB berada, upacara seperti di atas dilaksanakan hari Sabtu, 14 Agustus 2021.
Pada perayaan ini, hadir empat bruder yang berpesta kaul kebiaraan: Br. Alexandro MTB, Br. Berardus Duwin MTB, Br. Rufinus Leo MTB, dan Br. Yohanes de Deo MTB.
Lalu ada tiga bruder berkaul kekal: Br. Bonifasius Purianto MTB, Br. Ferdianus Jelahu MTB, dan Br. Maksimus Wari MTB.
Selain itu, ada empat bruder yang memperbarui kaul kebiaraan.
Mereka adalah Br. Alfonsius MTB, Br. Andreas MTB, Br. Angelo MTB, Br. Athanasius MTB.
Para bruder yang berdomisili di Yogyakarta dan Merauke, mengadakan upacara penerimaan jubah, kaul pertama dan perayaan ulang tahun kaul di komunitasnya masing-masing.
Meneladani Bunda Maria
Nama awal Kongregasi Bruder MTB seperti yang diberikan oleh Mgr. Johanes van Hooijdonk sebagai pendirinya pada tahun 1854 adalah “Bruder-bruder Kristiani Santa Maria Perawan Tersuci dan Bunda Allah yang Dikandung Tanpa Noda Asal di Bawah Perlindungan Santo Fransiskus Assisi”.
Namun, saat ini, kami lebih dikenal dengan nama Bruder Maria Tidak Bernoda (MTB ).
Intisari pergulatan hidup para Bruder MTB sejak awal sampai saat ini pada dasarnya adalah meneladani “semangat hamba” Bunda Maria serta sikap “kesederhanaan” (simpliciter) dan “kepercayaan” (confidenter) Santo Fransiskus Assisi.
Dalam kotbahnya, Mgr. Agustinus Agus menegaskan bahwa Bunda Maria memperoleh rahmat luar biasa. Karena dipilih Allah sebagai bunda yang melahirkan Yesus, Penyelamat Manusia.
Bunda Maria, sebagai yang tanpa noda, penuh rahmat dan menjadi suci dengan perilaku dan tingkah laku hidup sehari-hari. Ia melakukan hal-hal sederhana seperti dicontohkan pada kunjungan dan tinggal bersama serta membantu mengerjakan pekerjaan sehari-hari di rumah Elisabeth.
Maria tetap rendah hati dengan mengatakan, “Aku ini hamba Tuhan”.
Seorang hamba tidak memiliki apa pun dan tidak punya hak untuk menghindari masalah-masalah hidup.
Maria pasrah dan hanya takut pada Allah. Semangat Bunda Maria ini yang perlu ditiru.
“Selamat untuk para Bruder MTB. Karena telah menjadikan Bunda Maria sebagai teladan hidup. Jadilah suci dengan perbuatan–perbuatan sehari-hari yang biasa. Tetap hadir bagi mereka yang mebutuhkan,” demikian Uskup Keuskupan Agung Pontianak di akhir homili.
Masih dibutuhkan.
Sejak kehadirannya di Singkawang tahun 1921, para bruder MTB memprioritaskan karya bidang pendidikan. Baik formal dan non formal.
Mereka menangani sekolah–sekolah, asrama dan pemberdayaan masyarakat.
Sampai saat ini, fokus pelayanan para bruder MTB masih di bidang pendidikan sekolah formal: TK, SD, SMP dan SMA di Pontianak, Singkawang, Putussibau – semuanya di Kalbar.
Sedangkan bidang pendidikan non formal, Kongregasi MTB mengelola LKP (Lembaga Keterampilan dan Pelatihan) di Pati (Jateng) dan Merauke di Papua.
Karya pembinaan asrama murid sekolah menengah ada di Pontianak, Singkawang, Kualadua, Sekadau, dan Putussibau dan sebuah asrama mahasiswa di Pontianak – semuanya di Kalbar.
Dalam sambutannya, Mgr. Agustinus Agus Pr menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal dasar dan pokok bagi kemajuan masyarakat dan bangsa.
“Secara pribadi saya bersyukur dan merasa bangga para bruder MTB bergerak dalam bidang pendidikan yang menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Karya ini pantas kita dukung bersama”, ungkapnya.
“Karya pendidikan seperti dilakukan oleh para bruder MTB selama ini tetap dibutuhkan”, imbuhnya.
Ucapan terimakasih
Perayaan syukur pada upacara ulang tahun profesi dan kaul kekal para Bruder MTB dalam Ekaristi Kudus dengan Mgr. Agustinus Agus Pr sebagai selebran utama dan beberapa imam sebagai konselebran berlangsung anggun. Ini antara lain berkat koor beranggotakan para pendidik dan tenaga kependidikan di unit TK, SD, SMP dan SMA sekolah-sekolah Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder di lingkungan Jl. AR Hakim Pontianak.
Koor diiringi oleh kelompok biola “Ikan Mas” – Ikatan Mahasiswa Seni di Pontianak.
Dalam sambutannya, elesai Perayaan Ekaristi, Pemimpin Umum Kongregasi MTB Br. Rafael Donatus MTB mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Uskup Agung, dan para imam, umat yang hadir di gereja maupun yang mengikuti perayaan melalui daring.
Bersyukur pada Tuhan, karena masih ada anak-anak muda yang tertarik menjawab panggilan Tuhan sebagai bruder MTB.
Terimakasih juga ditujukan terutama kepada para pestawan sepuh; baik yang berada di Huijberge dan di Indonesia.
Untuk di Indonesia ditujukan kepada Br. Alexandro MTB, Br. Berardus MTB, Br. Leo Rufinus.
Pada usianya yang matang, para bruder ini dapat menjadi contoh, teladan dalam hal kesetiaan, kegigihan, kesabaran, dan penerimaan diri. “Dalam hidup sehari-harinya, para bruder sepuh ini menunjukkan wajah cerah dan gembira,” tuturnya.
Mewakili para bruder yang berkaul kekal, Br. Bonifasius, MTB mengucapkan terimakasih dan mohon dukungan doa. Diharapkan Tuhan selalu menganugerahkan rahmat agar para bruder MTB ini selalu dimampukan tetap setia dalam menjalani hidup sebagai religius.
Bapak Yohanes, wali yang hadir mendampingi Br. Ferdianus Jelahu MTB mengingatkan, para bruder yang berkaul kekal ini merupakan bentuk kasih dan anugerah Tuhan. Bukan karena mereka ini memiliki kelebihan.
Untuk itu, ia mohon doa bagi mereka agar diberi keteguhan dan kesetiaan dalam hidup panggilannya.
Usai perayaan Ekaristi pesta syukur, dilanjutkan dengan makan siang bersama di Aula Bina Remaja dan di Aula TK Bruder Melati dengan prokes ketat.
Pontianak, 20 Agustus 2021