Perayaan Natal Nasional 2020: Saatnya Saling Asuh Kasih dan Momentum Bangun Bangsa (2)

0
355 views
Penyerahan bantuan sembako dari Ketua Panitia Natal Nasional 2020 Menkominfo Johnny G. Plate kepada perwakilan Panti Asuhan Vincentius Putera Jakarta. (Mathias Hariyadi)

RUANGAN itu sungguh tidak terlalu luas. Hanya cukup diisi paling banyak 20-an orang saja. Namun untuk seremoni acara bantuan paket sembako Panitia Natal Nasional 2020 di Ruang Rapat Panti Asuhan Vincentius Putera Jakarta, panitia menargetkan peserta tidak boleh dari 13 orang.

“Semua harus dalam kondisi sehat. Maka harus menyertakan surat keterangan bebas covid-19,” tulis Sekjen Kementerian Informasi dan Komunikasi Rosarita Niken Widiastuti dalam sebuah rapat daring bersama anggota Panitia Natal Nasional 2020, Senin siang tanggal 21 Desember 2020.

Persiapan teknis sebelum acara dimulai. (Mathias Hariyadi)

Alhasil semua peserta yang akan datang ke Panti Asuhan Vincentius Putera wajib melakukan pemeriksaan PCR terlebih dahulu. Tak lupa pula, Sesawi.Net sebagai anggota Tim Baksos  datang dengan membawa surat bebas covid-19. Sejumlah peserta acara datang di tempat dan melakukan tes PCR hari itu juga.

Dari luar, ruangan rapat yang sempit itu tidak memperlihatkan atmofir sebuah “pesta” seremoni Natal. Tapi begitu masuk ke dalam, suasana Natal segera terasakan sudah tersaji di setiap sudut ruangannya. Siang itu, masih terjadi proses persiapan dari segi teknis dan lainnya oleh kru Hidup TV dan Mbak Nining sebagai leader-nya.

Petang hari akan dilangsungkan acara zoom dengan sejumlah peserta pengampu panti calon penerima manfaat. Untuk urusan event acara dengan Menteri Kominfo RI ini, Mbak Nining dan kru Hidup TV menjadi pemain andalannya di belakang layar.

45 menit sebelum acara inti akhirnya dimulai, Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Yohanes Bayu Samodra dan Direktur Vicentius Putra sudah datang di lokasi. Tidak banyak seremoni protokoler mengiringi kedatangan dua pejabat Direktorat Jenderal Bimas Katolik ini.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo batal hadir karena ada serah terima menteri baru di kantornya.

Menyanyi lagu kebangsaan “Indonesia Raya” sebelum semua program acara dimulai. (Mathias Hariyadi)

Barulah kemudian datang tiga orang mewakili ORARI. Semua berseragam oranye -warna Grup ORARI. Sebelumnya telah ikut datang Mbak Nike dari PT Telkom. Juga tiga orang pengampu utama tim Baksos Nasional –dua orang alumni Seminari Mertoyudan dan Kolese Loyola Semarang.

Beberapa menit sebelum Menteri Kominfo Johnny G. Plate tiba di lokasi dan kemudian memasuki ruangan itu, tuan rumah mewakili lembaga Panti Asuhan Vincentius Putera baru datang menyambangi lokasi.

Pandemi titik awal baru

Sebelum dilakukan seremoni donasi simbolis paket bantuan sembako kepada para calon penerima manfaat, Menkominfo Johnny G. Plate selaku Ketua Panitia Natal Nasional 2020 menyebut satu hal penting ini.

Ia menegaskan bahwa aksi bakti sosial berupa kegiatan berbagi kasih melalui donasi paket sembago harus dimaknai sebagai upaya kita bersama untuk menggalang semangat gotong royong.

Inilah saatnya sebagai anak bangsa, kata Menkominfo Johnny G. Plate, kita semua wajib mau bergandengan tangan untuk membangun silaturahmi agar bisa mengurangi tekanan lantaran terjadi pandemi Covid-19.

“Karenanya, Perayaan Natal Nasional 2020 ini berlangsung suasana dan situasi yang sulit,” tambahnya.

Menkominfo RI Johnny G. Plate dalam kapasitasnya sebagai Ketua Natal Nasional 2020 menyapa segenap peserta pengampu karya kemanusiaan melalui aplikasi zoom, Rabu (23/12/2020) – Mathias Hariyadi.

Meski demikian, tegas Menteri Johnny G. Plate sembari mengutip pendapat Presiden Joko Widodo, masa pandemi covid-19 ini harus bisa kita maknai sebagai saat tepat -sebuah momentum tepat- untuk menemukan titik simpul baru.

“Guna bisa melakukan lompatan-lompatan besar -katakanlah giant steps– untuk kembali bersikap optimis. Kita mau mengisi ruang dan kesempatan baru ini dalam konteks hidup bernegara  dalam mencapai cita-cita bersama. Yakni, kondisi masyarakat  yang sejahtera adil dan makmur,” kata Menkominfo menyapa para peserta zoom yang wajah-wajah mereka tersaji di layar monitor.

Prinsip subsidiaritas dan solidaritas

PGI-KWI telah menetapkan tema Perayaan Natal 2020 berbunyi “Mereka Menamakannya-Nya Immanuel, Tuhan Beserta Kita” (Matius 1:23). Berkaitan dengan tema itu, Ketua Panitia Natal Nasional 2020 Menteri Johnny G. Plate lalu menyerukan beberapa pokok penting berikut ini.

Kita semua meyakini pentingya prinsip universalitas, subsidiaritas dan solidaritas kristiani dalam konteks besar semua Umat Beriman Kristiani dalam merayakan Natal. Tema besar itu bisa kita terjemahkan dengan melaksanakan dua prinsip penting yakni subsidiaritas dan solidaritas.

Subsidiaritas –bukan “subsidi”—artinya apa yang sudah bisa dikerjakan oleh elemen kelompok masyarakat terkecil, biarlah hal itu mereka lakukan tanpa perlu campur tangan elemen yang lebih besar. Kalau masing-masing individu dalam masyarakat mampu melakukan sendiri tanpa bantuan, maka negara jangan ambil alih “pekerjaan” itu.

Sementara, prinsip solidaritas diwujudkan dalam bentuk bantuan sosial.

“Karena persiapan sangat terbatas, maka kita berupaya agar prinsip dasar keberpihakan dan jangkauan bisa menjadi representasi ke-Indonesia-an kita,” ujar Menkominfo Johnny G. Plate menyapa para peserta acara seremoni pemberian sembako secara simbolis dan peserta zoom.

Menkominfo RI Johnny G. Plate bicara tentang prinsip subsidiaritas dan solidaritas.(Mathias Hariyadi)

Paket bantuan alat belajar jarak jauh            

Pada kesempatan yang sama -selain penyerahan secara simbolis kepada Panti Asuhan Vincentius Putera- Panitia Perayaan Natal Nasional 2020 juga menyerahkan bantuan alat komunikasi berupa perangkat radio komunikasi untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. 

Menurut Menkominfo Johnny G. Plate, bantuan sosial berupa alat  belajar jarak jauh ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Tekanan ekonomi karena dampak pandemi sehingga proses belajar-mengajar di kawasan terpencil menjadi sangat  terganggu.

Untuk itu, kata dia, bantuan subsidi alat bantu pengajaran jarak jauh menjadi penting dan berharga.

“Sementara kebutuhan meningkat dengan keberadaan transformasi digital, maka peluang bisa menghubungkan kita satu dan lainnnya melalui komunikasi radio, baik telekomunikasi seluler maupun melalui jaringan Radio ORARI sangat diperlukan untuk mendukung program pembelajaran jarak jauh,” jelasnya.

Menkominfo Johnny G. Plate secara simbolis menyerahkan bantuan alat bantu proses belajar-mengajar kepada perwakilan ORARI. (Mathias Hariyadi)

Ungkapan terimakasih disampaikan Johnny G. Plate kepada segenap penderma.

“Saya secara khusus menyampaikan terima kasih kepada penderma yang telah berpihak (membantu program ini) dan turut mengambil bagian dalam kegiatan Natal tahun ini. Saya tidak bisa menyebut namanya satu per satu, tapi Tuhan pasti mencatat nama semua penderma,” ungkapnya.

Yang penting adalah spiritnya

Menteri Kominfo Johnny berharap para pengampu panti  tidak melihat besarnya dan jumah bantuan. Namun, kata dia, sebaiknya lebih melihat semangat dan prinsip dasar untuk membangun kegotongroyongan anta anak bangsa.

Sekali lagi jangan dilihat dari jumlahnya, tapi lebih pada prinsip-prinsip dasar yang kita imani bersama. Kita lakukan ini dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Kita lakukan ini dengan memenuhi kebersamaan kegotongroyongan dan saling sambung rasa kasih dan semoga bermanfaat dan dapat digunakan untuk kepentingan kita,” tegasnya.

Usai memberikan sambutan, Menteri Johnny sempat berbincang dengan Suster Angelia Sirait FCJM dari Panti Rehabiliatasi Kaum Difabel Yayasan Harapan Jaya di Pematangsiantar, Sumut.

Barulah kemudian diserahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan Panti Asuhan Vincentius Putera dan Wakil Ketua Umum ORARI Sugeng Supriyatna.

Rencana jangka panjang

Menteri Johnny G. Plate juga menegaskan pada tahun 2021-2022, pihaknya di Kementerian Kominfo sudah menargetkan akan membangun 3.113 Base Transceiver Station (BTS) tambahan untuk seluruh wilayah desa di Papua dan wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).

“Untuk Papua ada 9.013 desa dan kelurahan di kawasan 3T. Maka, pada tahun 2021 dan 2022, sudah direncanakan akan dibangun sebanyak 3.113 BTS. Mudah-mudahan pada akhir tahun 2022 nanti sebanyak 83.218 desa dan kelurahan sudah bisa terlayani dengan sinyal 4G melalui BTS yang akan kita bangun,” tandas Menkominfo Johnny G. Plate. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here